Dana Pensiun Telkom Nyangkut Saham SRIL, Ini Penjelasan Manajemen

Jumat, 22 Juli 2022 | 05:50 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Dana Pensiun Telkom Nyangkut Saham SRIL, Ini Penjelasan Manajemen


TELKOM -  JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) Telkom menyatakan, investasinya yang nyangkut di saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar manfaat pensiun kepada para pesertanya.

Pasalnya, investasi yang ditempatkan di SRIL tergolong kecil dibanding dengan besaran manfaat yang harus dibayarkan.

Direktur Investasi Dana Pensiun Telkom Siti Rakhmawati menyampaikan, secara keseluruhan, uang pensiun yang dibayarkan Dapen Telkom setiap tahunnya mencapai Rp 1,8 triliun. Sementara itu, investasi Dapen Telkom di saham SRIL hanya sebesar Rp 1,4 miliar.

Menurut Rakhma, untuk memenuhi pembayaran manfaat kepada peserta, Dapen Telkom sudah mengelola portofolio investasinya secara tepat.

Baca Juga: Dana Milik Dapen Telkom Nyangkut di SRIL, Begini Kata Manajemen Sritex

"Pembayaran yang sudah terjadwal, kami sudah manage dengan instrumen fixed income dengan strategi liability-driven investment. Penempatan investasi pada saham hanya untuk optimalisasi return dengan tata kelola dan manajemen risiko yang sesuai best practice," ungkap Rakhma kepada Kontan.co.id, Kamis (21/7).

Rakhma menjelaskan, Dapen Telkom membeli saham SRIL sejak tahun 2013 karena melihat prospek yang bagus pada perusahaan ini. Akan tetapi, pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai kendala dan berdampak negatif pada sektor tekstil dan garmen.

Selama ini, Dapen Telkom terus memantau perkembangan investasi di saham SRIL dengan seksama. Perusahaan juga melakukan upaya berupa diskusi dengan analis pasar modal demi mengambil langkah investasi yang tepat.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Terancam Delisting, Investor Bisa Apa?

Perwakilan Dapen Telkom juga mendatangi RUPST dan public expose Sritex yang diselenggarakan pada Kamis (21/7) untuk memperoleh gambaran yang jelas terkait upaya perbaikan kinerja SRIL serta upaya pencabutan suspensi SRIL.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru