REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Sejumlah emiten yang mendapatkan berkah selama bulan Ramadan, ternyata tak selalu berbanding lurus dengan pergerakan harga sahamnya. Salah satunya, saham emiten unggas yang malah tertekan.
Ambil contoh, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang sudah ambles 7,36% ke level Rp 1.070 dalam sebulan terakhir. Kemudian ada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang turun 9,20%.
Sejumlah saham emiten ritel juga ikut merosot. Misalnya, saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun 3,51% dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) juga anjlok 17,98%.
Senior Information Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, salah satu penyebab penurunan harga saham tersebut karena para investor sudah melakukan akumulasi dan dalam fase profit taking.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Koreksi Terbatas Selasa (18/4), Cermati Saham Berikut
"Para pelaku investor sudah mengakumulasi dan sudah merealisasikan keuntungannya. Apalagi transaksi selama bulan ramadan tidak terlalu ramai," jelas dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/4).
Nafan mengingatkan cuan yang didapatkan oleh para emiten itu bakal tercermin dalam laporan keuangan Kuartal II-2023. Nantinya jika relatif cukup kuat akan bisa menarik para investor untuk kembali.
"Nantinya para investor akan melakukan komparasi secara kuartalan maupun secara tahunan. Harapannya kinerja bottom line-nya dalam bertumbuh signifikan," ucapnya.
Senior Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menuturkan pada momentum Lebaran ini para pelaku pasar telah melakukan rotasi sektor terhadap perusahaan yang bakal cuan selama ramadan.
"Saat ini pasar telah mengantisipasi hal tersebut di mana JSMR, MAPI, BUAH, ICBP telah mengalami kenaikan," kata dia.
Memang kalau dicermati dalam sebulan terakhir saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) berhasil menguat 7,52% ke level Rp 3.290. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melonjak 9,65% ke posisi Rp 10.225.
Meski pergerakan sahamnya masih tertekan, Nafan masih menilai JPFA masih menarik untuk dicermati. Sebab emiten unggas ini akan melakukan buyback.
"JPFA sudah relatif menarik. Secara teknikal oversold, investor mulai mempertimbangkan akumulasi secara bertahap," papar dia.
Dari sektor ritel, Nafan menyebut AMRT bisa dipertimbangkan oleh investor. Hal ini seiringan dengan potensi kenaikan permintaan dan strategi AMRT dalam mengembangkan bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News