KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panen dividen jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terjadi pada awal tahun 2026. Salah satunya adalah dividen dari PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Perhitungan analis, rasio dividen interim saham ADRO mencapai lebih dari dua kali lipat bunga deposito perbankan umum.
ADRO mengumumkan pembayaran dividen tunai interim sebesar US$250 juta atau sekitar Rp4,18 triliun dari laba bersih sembilan bulan 2025. Dividen saham ADRO tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 15 Januari 2026.
Belum ada penjelasan resmi dari manajemen ADRO terkait besaran dividen per saham. Hal ini masih menunggu penggunaan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Baca Juga: Resmi Rombak Direksi, Harga Saham GOTO Melemah, Saatnya Beli / Jual?
Pengamat pasar modal sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana menilai, langkah pembagian dividen interim ini mencerminkan posisi kas dan profitabilitas ADRO yang masih solid di tengah fase normalisasi harga batubara global.
“Jika mengacu pada jumlah saham beredar ADRO sekitar 30,8 miliar saham, estimasi dividen interim berada di kisaran US$0,008-0,0081 per saham, atau sekitar Rp125-Rp130 per saham dengan asumsi kurs Rp15.700 per dolar AS,” ujar Hendra kepada Kontan, Kamis (18/12/2025).
Dengan harga saham ADRO di kisaran Rp1.900-Rp2.000, dividend yield interim diperkirakan mencapai 6%-7%. Menurut Hendra, angka tersebut tergolong tinggi untuk ukuran dividen interim dan berada di atas rata-rata yield pasar.
Rasio dividen interim saham ADRO yang mencapai di atas 6% melebihi bunga obligasi ritel pemerintah yang hanya 5%-an. Selain itu, dividen yield saham ADRO mencapai dua hingga tiga kali lipat bunga deposito bank yang saat ini hanya sekitar 2% hingga 3%.
Tonton: Wamenkes Sebut Korban Bencana Sumatera dan Aceh Kekurangan Air Bersih
Dari sisi kebijakan dividen, Hendra menilai payout ratio ADRO cukup agresif namun masih terukur. Dividen interim tersebut setara sekitar 83% dari laba bersih sembilan bulan 2025.
“ADRO konsisten menjadikan dividen sebagai daya tarik utama bagi investor. Selama neraca keuangan tetap sehat dan arus kas kuat, perseroan masih punya ruang mempertahankan dividen yang atraktif, meski ke depan payout ratio kemungkinan lebih moderat,” jelasnya.
Menjelang periode cum-dividen, saham ADRO dinilai berpotensi menarik minat investor pemburu dividen. Secara teknikal, Hendra melihat peluang penguatan jangka pendek menuju area resistance di kisaran 2.050 hingga 2.400.
Harga saham ADRO pada perdagangan Kamis 18 Desember 2025 ditutup di level 1.900 naik 85 poin atau 4,68%. Namun harga saham ADRO kali ini masih turun 640 poin atau 25,20% dalam setahun terakhir.
Namun, ia mengingatkan investor untuk mengantisipasi koreksi setelah ex-dividen. “Untuk jangka pendek, strategi akumulasi sebelum cum-dividen dan profit taking bertahap bisa dipertimbangkan. Sementara untuk jangka menengah-panjang, koreksi pasca-dividen justru bisa menjadi peluang masuk,” tutup Hendra.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi Saham Para Analis Hari Ini (19/12), Ada yang Harga Rp 60-an
Selanjutnya: Harga Minyak Mentah Ditutup Menguat Tipis, Brent Tetap di Bawah US$ 60 Per Barel
Menarik Dibaca: iPhone 13 Lagi Turun Harga lo, Cari Tahu Kualitas Kameranya Lewat Ulasan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News