Franklin Templeton: Indonesia Adalah Pasar yang Sangat Penting Bagi Kami

Senin, 03 Januari 2022 | 13:20 WIB   Reporter: Harris Hadinata
Franklin Templeton: Indonesia Adalah Pasar yang Sangat Penting Bagi Kami

ILUSTRASI. Franklin Templeton, perusahaan pengelola dana yang per 2020 mengelola dana US$ 1,4 triliun.


REKSADANA - JAKARTA. Perusahaan manajemen aset internasional Franklin Templeton ikut menjajal gurihnya pasar modal Indonesia. Perusahaan yang memiliki dana kelolaan sekitar US$ 1,4 triliun ini antara lain bekerjasama dengan Bahana TCW Investment Management.

Clement Lee, Head of Retail SEA Franklin Templeton, menyatakan, Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Franklin Templeton. “Kerjasama dengan manajemen Bahana TCW Investment memberi kami fondasi yang kuat untuk mewujudkan keunggulan kompetitif . Kami akan terus mencari peluang-peluang untuk mengembangkan produk yang akan ditawarkan kepada para klien di Indonesia,” tutur Lee pada Kontan.co.id.

Bersama Bahana, Franklin Templeton mengelola reksadana Bahana US Opportunity Sharia Equity USD Fund. “Dengan semakin bertumbuhnya ketertarikan para investor Indonesia untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan global, kami ingin menawarkan peluang investasi yang baru dan beragam melalui peluncuran reksadana syariah yang berfokus pada perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan memiliki rekam jejak di kancah internasional,” imbuh Lee.

Baca Juga: Reksadana Offshore Tak Goyah Oleh Sentimen Tapering Off

Bahana US Opportunity Sharia Equity USD Fund merupakan reksadana syariah yang fokus pada investasi di perusahaan-perusahaan dengan diskresi portofolio pada sektor-sektor kunci, yaitu teknologi, kesehatan, keuangan dan konsumer. Dalam pengelolaan reksadana ini, Franklin Templeton menawarkan strategi pengelolaan oleh ClearBrigde Investments, untuk pertama kalinya di Indonesia.

Lee mengklaim, strategi pengelolaan ClearBrigde Investments tersebut telah melampaui performa tolak ukur Russell 3000 Index selama kuartal tiga 2020 lalu. “Strategi ini konsisten dengan pendekatan fundamental kami dan mencari keseimbangan eksposur bagi kalangan industri dan pertumbuhan dan spektrum nilai, performa didorong oleh perusahaan-perusahaan dari sektor yang beragam,” tutur dia.

Le mengungkapkan, mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana syariah mencatat pertumbuhan sebesar 38,4% per tahun dari segi aset dengan nilai mencapai Rp 74,37 triliun dari sebelumnya Rp 53,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata

Terbaru