Genjot Kinerja, Begini Jurus Eka Sari Lorena Transport (LRNA)

Jumat, 14 April 2023 | 07:06 WIB   Reporter: Vina Elvira
Genjot Kinerja, Begini Jurus Eka Sari Lorena Transport (LRNA)

ILUSTRASI. Emiten transportasi, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) membidik target kinerja bisnis yang konservatif di tahun ini.


EMITEN - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) tak muluk-muluk menetapkan target kinerja di tahun ini.

Meskipun bisnis transportasi sudah berangsur membaik dari kondisi pandemi, LRNA melihat prospek bisnis di tahun 2023 ini masih cukup stagnan.

"Kami berharap generic growth sekitar 10% dibandingkan tahun 2022 untuk periode satu tahun," ungkap Managing Director Eka Sari Lorena Transport Dwi Ryanta Soerbakti, kepada Kontan.co.id, Kamis (13/4).

Manajemen LRNA juga menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan kinerjanya di sepanjang tahun ini. Salah satunya dengan memperkuat sistem IT untuk meningkatkan porsi penjualan online.

LRNA menargetkan penjualan secara online bisa berkontribusi hingga 30% dari total penjualan perseroan selama tahun 2023.

Selain itu, ekspansi usaha juga mulai digencarkan LRNA untuk memperkuat posisi bisnisnya saat ini. Tanpa menyebutkan secara detail, Dwi bilang, Lorena telah melakukan ekspansi pada segmen usaha rental.

Baca Juga: Sambut Mudik Lebaran, Eka Sari Lorena (LRNA) Optimistis Kinerja Naik Hingga 60%

Tak berhenti sampai di situ, LRNA juga mulai berkecimpung di era kendaraan elektrifikasi. Menurut penjelasan Dwi, sejak enam bulan terakhir Lorema  mulai mengoperasiokan bis listrik.

Mengutip pemberitaan KONTAN, pada Agustus tahun lalu LRNA memenangkan tender pengadaan dan operator bus medium listrik dari Sinar Mas Land. Dengan tender ini, satu unit bus listrik akan beroperasi pada Agustus 2022 di BSD City.

Tanpa menyebutkan secara detail berapa angkanya, Dwi bilang bahwa dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini akan dialokasikan untuk pengembangan divisi rental yang bersifat corporate dan longterm. Pendapatan dari divisi rental ini sudah bisa diprediksi untuk 3-5 tahun masa kontrak.

"Sebesar apapun capex untuk angkutan AKAP kalau tidak ada demandnya ya percuma. Kami akan alokasikan capex untuk divisi rental yang bersifat corporate dan longterm," tandasnya.

Sepanjang tahun 2022 Lorena tarcatat membukukan pendapatan sebesar Rp 93,10 miliar. Meningkat jika dibandingkan pendapatan pada tahun 2021 yang tercatat senilai Rp 70,20 miliar.

Dari sisi bottom line, perusahaan ini terpantau masih menanggung rugi tahun berjalan hingga Rp 21,31 miliar.

Baca Juga: Eka Sari Lorena Transport (LRNA) Optimistis Meraih Kinerja Positif pada Lebaran 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru