EMITEN - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) memproyeksikan capaian penjualan penuh pada tahun 2022 sebesar US$ 972 juta atau tumbuh 34,7% secara tahunan. Proyeksi peningkatan penjualan ini didorong oleh gencarnya pembangunan-pembangunan infrastruktur di tanah air.
“Menurut kami pembangunan yang terus dilakukan di tanah air menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi yang lebih baik. Selain itu perekonomian Indonesia yang terus tumbuh positif beberapa periode belakangan ini juga turut menjadi katalis positif bagi kami,” kata Corporate Affairs Director GGRP, Fedaus kepada Kontan (24/11).
Fedaus menyampaikan rencana garis besar di sepanjang tahun 2023 mendatang, di mana Perseroan akan terus mendukung proyek-proyek infrastruktur dalam negeri termasuk di dalamnya proyek Ibu Kota Negara baru (IKN).
Baca Juga: Wujudkan NZE, Gunung Raja Paksi (GGRP) Bekerjasama dengan FFI dan Kadin
Di luar itu, sejalan dengan implementasi Strategi Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environmental, Social and Governance or ESG), Perseroan juga akan fokus pada berbagai green initiative. Salah satu yang paling utama adalah pemasangan solar panel yang bekerja sama dengan Total Energies.
“Solar panel ini akan di pasang di seluruh area pabrik sehingga dapat memanfaatkan energi yang ramah lingkungan (energi hijau) dan mengurangi emisi karbon,” kata Fedaus.
Terkait capex yang dianggarkan perseroan untuk mewujudkan hal tersebut, Fedaus belum dapat menyebutkan kisaran jumlahnya
GGRP pada kuartal ketiga 2022 berhasil membukukan penjualan bersih sebesar US$ 723,26 juta, jumlah ini meningkat 44,02% dari tahun lalu sebesar US$ 502,43 juta.
Capaian ini ditopang peningkatan penjualan Baja lembaran dan turunannya sebesar 35,4% menjadi US$ 501 juta dan Penjualan Baja Batangan dan turunannya meningkat 68,18% menjadi US$ 222,24 juta.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2022, perseroan mencatatkan penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih yang berasal dari penjualan ke PT Intisumber Bajasakti sebesar 13,92% dan PT Harapan Jaya Tunggal sebesar 11,67%.
Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 50,8% menjadi US$ 650 juta di kuartal ketiga 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 431,42 juta.
Dampaknya, perseroan capai laba bersih periode berjalan sebesar US$ 49,20 di kuartal ketiga 2022, jumlah ini meningkat dari capaian tahun lalu sebesar US$ 40,20 juta.
Sedangkan ekuitas meningkat 5,84% menjadi US$ 797,23 juta. Sehingga aset tumbuh 10,48% menjadi US$ 1,18 milyar.
Secara tahunan, kapasitas produksi GGRP sebanyak 2,2 juta. Tahun ini perseroan tetap pada pengoptimalisasi utilisasi hingga 60% untuk mencapai target ekspor hingga 20% dari total produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News