Harga Beras Naik, Begini Dampaknya Bagi Emiten Produsen Beras

Rabu, 06 September 2023 | 08:15 WIB   Reporter: Diki Mardiansyah
Harga Beras Naik, Begini Dampaknya Bagi Emiten Produsen Beras


BERAS - JAKARTA. Saat ini harga beras tengah melambung tinggi. Harga beras yang terus melejit ini disebabkan tambahan stok tidak sebanyak biasanya, sedangkan permintaan diprediksi akan tetap stabil bahkan meningkat jelang akhir tahun.

Badan Pangan Nasional juga mencatat harga beras medium dan premium hampir semua berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Berdasarkan data Badan Pangan Nasional per 3 September 2023, harga rata-rata nasional komoditi beras medium di tingkat konsumen untuk di zona 1 ialah Rp 12.012 per kilogram (kg).

Kemudian beras medium di zona 2 Rp 12.889 per kg, beras medium zona 3 Rp 14.407 per kg. Kemudian beras premium di zona 1 Rp 13.320 per kg, beras premium di zona 2 Rp 15.009 per kg, beras medium di zona 3 Rp 16.581 per kg.

Baca Juga: ID FOOD Bakal Regrouping 16 Anak Perusahaan Jadi 7, Ini Alasannya

Salah satu emiten produsen beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) mengaku kenaikan harga beras sangat berpengaruh terhadap respon dari para pelanggan.

Meskipun demikian, Corporate Secretary NASI, Santa Alfira, bilang penjualan tetap stabil dikarenakan para pelanggan sudah menerima informasi yang cukup jelas dari Kami dan mereka juga sudah sangat update dengan berita-berita terkini.

"Ya, sudah pasti [mengerek harga jual beras]. Gabah adalah komponen utama beras sehingga ketika harga gabah naik maka harga jual beras pun mengalami kenaikan," kata Santa saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/9).

Santa menerangkan, kenaikan harga beras ini salah satunya disebabkan oleh terbatasnya pasokan beras karena musim kemarau yang cukup panjang dan juga kemungkinan adanya dampak dari el nino.

Sementara itu, emiten produsen beras merek HOKI, PT Buyung Putra Sembada Tbk (HOKI) mengaku harga produk beras utama di HOKI masih berlandaskan pada HET dari pemerintah sehingga terbatas kenaikan harganya.

Direktur Buyung Putra Sembada, Budiman Susilo, mengatakan, perusahaan melihat penjualan beras premium tetap memiliki prospek untuk pertumbuhan yang lebih baik, seiring dengan beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Namun, perbaikan laba HOKI terbatas seiring dengan HET, di mana di sisi lain biaya bahan baku terus mengalami peningkatan belakangan ini.

"Tentunya disebabkan oleh banyak faktor, namun memang di akhir tahun cenderung produksi lebih sedikit karena di luar masa panen raya yang biasanya di April - Juni," kata Budiman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/9).

Budiman menyampaikan, di tengah kenaikan harga beras, sejak 2022 HOKI mulai mengembangkan produk Fast moving consumer good (FMCG). HOKI juga melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memilih produk pangan yang lebih sehat dan praktis, HOKI menciptakan produk barunya dengan brand “DailyMeal”.

Lebih lanjut, Budiman bilang DailyMeal terbagi menjadi "DailyMeal Rice" berupa beras sehat alternatif yaitu dari beras jagung dan beras singkong, yang memiliki indeks glikemik yang rendah dan serat yang tinggi, serta kandungan gula pada beras ini juga 0% sehingga bisa menjadi alternatif yang baik untuk penderita diabetes.

 

 

Selain itu, lanjut Budiman, ada "DailyMeal Eats" berupa beras berbumbu instan seperti nasi kebuli, nasi goreng, dan nasi uduk. Produk yang dihadirkan oleh HOKI ini disajikan secara satu pack lengkap dengan bumbu alami tanpa bahan pengawet dengan cita rasa yang lezat, ditambah dengan beras yang berkualitas.

Adapun, HOKI berencana akan meluncurkan varian baru pada semester II-2023. HOKI melihat penjualan produk DailyMeal meningkat signifikan di tahun ini, dan memiliki potensi pasar yang cukup besar melalui berbagai inovasi yang dapat dilakukan HOKI terhadap varian produknya.

"Di sisi lain, produk DailyMeal tidak dibatasi oleh HET, sehingga HOKI dapat memperoleh marjin keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan beras biasa," pungkas Budiman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru