KONTAN.CO.ID - Jakarta. Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) kembali mencuri perhatian pasar setelah masuk jajaran 10 besar top leaders IHSG. Apakah saham RISE layak masuk portofolio investasi?
Pada perdagangan Selasa (18/11/2025), RISE menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap penguatan indeks dengan sumbangan 6,12 poin. Harga saham RISE ditutup di level 12.125, naik 11.105 poin atau 1.088,73% sejak awal tahun.
Secara year-to-date, bobot RISE terhadap IHSG mencapai 42,42 poin, seiring lonjakan harga sahamnya yang telah menembus 1.087,80% sejak awal tahun. Kenaikan spektakuler ini membuat saham RISE menjadi salah satu yang paling agresif di bursa tahun ini.
Baca Juga: Saham BUMI Melonjak: Analis Sarankan Hold, Target Rp240
Kinerja Keuangan Melonjak, Picu Euforia Pasar
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, mengatakan lonjakan kinerja keuangan RISE menjadi katalis utama yang mendorong minat investor. Pada semester I-2025, RISE membukukan:
- Pertumbuhan pendapatan 51,8% secara tahunan
- Pertumbuhan laba bersih 399% secara tahunan
“Kinerja yang melonjak drastis ini membuat pasar semakin melirik sahamnya,” ujar Liza.
Tonton: DPR Sahkan RUU KUHAP, KPK Terancam?
Aksi Korporasi dan Sentimen Pasar Turut Mendorong Reli
Selain fundamental yang membaik, RISE aktif mengeksekusi berbagai aksi korporasi sepanjang tahun. Di antaranya:
- Pendirian anak usaha baru, PT Tera Bangun Perkasa
- Ekspansi pada proyek-proyek strategis
- Rencana rights issue
- Rumor stock split yang beredar di pasar
Sentimen tambahan ini mendorong likuiditas dan menambah daya tarik saham RISE di tengah reli tajam sepanjang tahun.
Meski demikian, Liza menegaskan bahwa reli RISE tidak mencerminkan pemulihan sektor properti secara keseluruhan. “Indeks sektor properti masih sideways. Reli RISE ini lebih didorong faktor spesifik emiten, bukan rally sektor,” ujarnya.
Baca Juga: DEWA Buyback Saham Rp1,66 T Mulai Hari Ini (19/11): EPS Naik, Investor Cuan?
Fundamental Menarik, tapi Risiko Harus Diwaspadai
RISE memiliki sejumlah keunggulan fundamental:
- Landbank di lokasi strategis seperti Taman Dayu, Tanrise City Sidoarjo, Bandung, dan kawasan industri Banjarbaru
- Struktur permodalan yang konservatif
- Perbaikan profitabilitas yang berkesinambungan
Namun, investor tetap harus mencermati potensi risiko. Liza mengingatkan bahwa indikator pengembalian seperti ROE dan ROA belum sepenuhnya mencerminkan valuasi RISE saat ini. Selain itu, kebutuhan pendanaan untuk ekspansi, kekuatan arus kas, dan kemampuan eksekusi proyek menjadi faktor krusial untuk keberlanjutan pertumbuhan perusahaan.
Tonton: Freeport McMoRan: Butuh Pemulihan Pasca Longsor Grasberg Produksi Kembali 2026!
Prospek 2025–2026 Masih Positif, tapi Investor Diminta Waspada
Dengan pipeline proyek yang semakin besar, Liza menilai prospek RISE pada akhir 2025 hingga 2026 masih positif, terutama jika penjualan kawasan terpadu meningkat dan recurring income mulai stabil.
Namun, mengingat kenaikan harga saham yang sangat agresif sejak awal tahun, investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan.
“Fundamental RISE terus membaik, tetapi keberlanjutan pertumbuhan laba dan manajemen pendanaan tetap harus diamati ketat oleh pasar,” tegas Liza.
Selanjutnya: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (20/11)
Menarik Dibaca: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (20/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News