IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi pada Perdagangan Hari Ini, Jumat (1/4)

Jumat, 01 April 2022 | 06:30 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi pada Perdagangan Hari Ini, Jumat (1/4)


BURSA EFEK INDONESIA / BEI -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,26% ke level 7.071,44 pada perdagangan Kamis (31/3). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG sempat menembus level resistancenya, namun ditutup sedikit di bawah resistance.

Herditya mengatakan, pergerakan IHSG pada Kamis (31/13) juga dipengaruhi oleh inflow asing sebesar Rp 769 miliar. “Adanya titik terang perdamaian di konflik Rusia-Ukraina juga mempengaruhi pergerakan IHSG,” ungkapnya pada Kontan, Kamis (31/3).

Herditya menuturkan, rilis data inflasi dari dalam negeri akan mempengaruhi pergerakan IHSG untuk perdagangan Jumat (1/4).

Dari global, investor masih mencermati akan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Herditya memperkirakan pergerakan IHSG rawan koreksi lebih dulu dengan support 6.977 dan resisten di 7.073 pada Jumat (1/4).

Baca Juga: Asing Banyak Menjual Saham Berikut Saat IHSG Menguat pada Kamis (31/3)

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, investor perlu hati-hati potensi profit taking pada Jumat (1/4), menyusul terbentuknya pola doji star pasca uji resistance 7.100 di Kamis (31/3).

Kerawanan tersebut didukung kecenderungan penurunan Stochastic RSI menuju oversold area. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya IMPC, MLIA, serta saham-saham potensi rebound, seperti AALI, HEAL, SIDO dan ELSA.

Tekanan pada saham-saham yang sensitif terhadap inflasi dan suku bunga, terutama di sektor consumer goods dan property diperkirakan berlanjut di Jumat (1/4).

“Inflasi diperkirakan naik ke 2.55% yoy di Maret 2022, dari 2.06% yoy di Februari 2022. Kekhawatiran berlanjutnya kenaikan inflasi memicu spekulasi percepatan normalisasi kebijakan moneter oleh BI,” kata Valdy.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Sentuh 7.400 di Akhir 2022, Simak Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Dari eksternal, dampak perang Rusia-Ukraina dan kenaikan kasus COVID-19 mulai terlihat pada penurunan indeks manufaktur Tiongkok ke 49.5 di Maret 2022, dari 50.2 di Februari 2022. Sektor Industry menjadi salah satu sektor yang melemah paling dalam di BEI pada Kamis (31/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru