IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif Besok Selasa (21/12)

Senin, 20 Desember 2021 | 19:57 WIB   Reporter: Kenia Intan
IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif Besok Selasa (21/12)

ILUSTRASI. IHSG tertekan 54,820 poin atau 0,83% ke level 6.547,11 Senin (20/12).


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (20/12). IHSG tertekan 54,820 poin atau 0,83% ke level 6.547,112. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, IHSG tertekan oleh pelemahan sejumlah saham konstruksi dan komoditas pada perdagangan hari ini. 

Sepengamatannya, ada dua faktor utama yang memicu tekanan tersebut. Pertama, meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi likuiditas di Tiongkok di tengah potensi krisis surat utang yang dihadapi sejumlah perusahaan properti di Tiongkok. Mengantisipasi hal itu, bank sentral Tiongkok menurunkan suku bunga acuan jangka pendek (1 tahun) sebesar 5 bps menjadi 3,8% di Senin (20/12). Sebelumnya, bank sentral Tiongkok lebih dahulu menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 0,5% pada Rabu(15/12).

Baca Juga: Pengetatan Moneter di Depan Mata, Begini Proyeksi Dana Asing di Pasar Saham Domestik

Kedua, penurunan signifikan harga-harga komoditas, terutama komoditas energi di tengah kekhawatiran penurunan permintaan. Kekhawatiran ini dipicu oleh pengetatan pembatasan aktivitas masyarakat di sejumlah negara di Eropa, seperti Belanda dan Inggris. Di Indonesia, pelaku pasar mencermati kebijakan pemerintah terkait mobilitas masyarakat menjelang libur akhir tahun.

"Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran 6.550," ujar Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (20/12). Adapun support dan resistance IHSG akan berada di kisaran level 6.500 dan 6.600 pada perdagangan besok Selasa. 

Lebih lanjut diungkapkan, saham-saham yang dapat diperhatikan di tengah kondisi seperti saat ini adalah saham-saham bluechip dengan kondisi fundamental solid dan terdapat indikasi bullish continuation secara teknikal. Misalnya, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, dan TLKM. Saham LQ45 lain yang dapat diperhatikan adalah MDKA, ACES, AKRA, TBIG, dan TOWR.

Sementara itu,  Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan memproyeksikan pergerakan IHSG besok Selasa cenderung terbatas dengan level support di 6.526 dan resistance di 6.560. 

Baca Juga: Pelemahan Kurs Rupiah Bisa Berlanjut pada Selasa (21/12)

"Update mengenai penyebaran kasus Omicron dan kebijakan The Fed masih menjadi faktor yang akan mempengaruhi pergerakan indeks dalam kurun waktu dekat ini," kata Rifqi kepada Kontan.co.id, Senin (20/12). 

Pengetatan yang dilakukan The Fed dapat menimbulkan sentimen negatif. Salah satunya, memicu foreign out flow sehingga mengakibatkan depresiasi nilai rupiah. Seperti diketahui, rata-rata nilai Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor ) berada di level Rp 14.368 per dolar AS sepanjang Desember 2021.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,29% ke Rp 14.384 per Dolar AS pada Senin (20/12)

Rupiah telah terdepresiasi 0,68% terhadap dolar AS jika dibandingkan dengan rata-rata November 2021. Dia pun memperkirakan, nilai rupiah pada akhir tahun 2021 nanti masih akan melorot hingga berada di Rp 14.325 per dolar AS. 

Adapun sepengamatannya, pergerakan IHSG yang memerah hari ini juga diperberat oleh konsentrasi pasar terhadap penularan kasus varian omicron yang cukup agresif. Tercatat, dalam kurun waktu 1-3 hari terakhir kasusnya naik lebih dari 50%. Di sisi lain, The Fed  membuat keputusan untuk mempercepat tapering, menarik stimulus yang diikuti dengan kebijakan hawkish.

Baca Juga: IHSG Turun 0,83% ke 6.547 Hingga Tutup Pasar Senin (20/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru