IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melempem. IHSG terkoreksi 0,26% ke level 6.687,001 pada Jumat (26/5). Selama sepekan, IHSG jatuh 0,20%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan IHSG selama sepekan ini dipengaruhi beberapa hal. Diantaranya masih adanya pembahasan untuk debt ceiling Amerika Serikat (AS) yang mempunyai batas waktu hingga bulan Juni.
“Hal ini masih menjadi kekhawatiran bagi para investor akan adanya potensi default apabila tidak menemui kesepakatan,” ujarnya.
Selain itu, harga komoditas dunia juga mengalami koreksi pada hari ini. Herditya menilai, koreksi harga minyak, gas, dan batu bara ini menjadi efek negatif bagi emiten-emiten energi di IHSG.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,26% ke Level 6.687 pada Perdagangan Akhir Pekan, Jumat (26/5)
Di sisi lain, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati IHSG pada pekan ini dipengaruhi sentimen ketidakpastian dari kebijakan moneter The Fed berikutnya dan juga masih belum adanya keputusan tentang batas utang AS.
Selain itu, Jumat (26/5) malam juga ada inflasi PCE AS yang akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan moneter berikutnya. Alhasil, Cheril menilai, market akan bersikap risk off.
“Harusnya sih pekan depan indeks saham bisa rebound karena semalam sudah mulai ada sedikit kemajuan tentang batas utang AS,” prediksi Cheril
Hal tersebut berdasarkan pendapat Ketua Kongres AS bahwa solusi debt ceiling masih bisa dicapai sebelum tenggat waktu pada bulan Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News