Indeks Teknologi Catat Pertumbuhan Tertinggi Sepanjang 2021

Jumat, 31 Desember 2021 | 06:55 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Indeks Teknologi Catat Pertumbuhan Tertinggi Sepanjang 2021


INDEKS LQ45 -  JAKARTA. Indeks sektor teknologi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sepanjang tahun 2021. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia indeks sektor teknologi berhasil melesat 707,56% year to date (ytd).

Kemudian disusul oleh indeks sektor transportasi dan logistik dengan kenaikan sebesar 67,78% secara ytd, selanjutnya ada sektor energi yang melesat 45,56% ytd, sektor konsumer non primer tumbuh 21,21%, dan sektor keuangan tumbuh 21,14%.

Selain itu, sektor perindustrian meningkat 11,60%, disusul oleh sektor infrastruktur yang masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,23%, dan indeks sektor kesehatan tumbuh 8,37%. Adapun sektor barang baku  mencatatkan kenaikan tipis 0,12% ytd.

Analis Philip Sekuritas Helen mengatakan, sektor teknologi tumbuh hingga 707,56% sepanjang 2021 lantaran terdorong oleh prospek teknologi digital di masa mendatang dan juga tren digitalisasi.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Banyak Diborong Asing Pada Penutupan Perdagangan Akhir Tahun 2021

Sedangkan untuk kenaikan sektor logistik tertopang oleh isu container shortage atau kelangkaan kontainer dan keterbatasan kapal. Selanjutnya sektor yang berkaitan dengan ekspedisi memperoleh dorongan dari maraknya transaksi penjualan online.

“Sedangkan finansial terutama saham bank didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi, merger dan akuisisi serta ekspansi bank digital,” ujar Helen pada Kontan, Kamis (30/12).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menambahkan, sekarang ini investor juga lebih menyukai saham-saham new economy yang bisa perform di segala kondisi, bahkan saat pandemi.

“Sektor-sektor yang naik itu lantaran bisnis sektor tersebut juga ekspansif meskipun kegiatan masyarakat terbatas,” ungkapnya.

Baca Juga: IHSG Ditutup di Zona Merah pada Akhir 2021, Saham-Saham Ini Banyak Dilego Asing

Cheryl memperkirakan sektor teknologi masih bakal jadi primadona pada tahun depan. Terlebih dengan rencana kedatangan GOTO di lantai bursa yang sudah dinantikan pasar. Selain itu, sektor logistik dan transportasi juga masih prospektif seiring dengan pemulihan ekonomi yang membutuhkan layanan logistik dan transportasi.

Cheryl bilang, sektor finansial pun masih memiliki potensi untuk kembali tumbuh asalkan perbaikan ekonomi berlanjut sehingga kredit semakin bertumbuh guna mendukung ekspansi usaha.

Oleh karena itu, sambung Cheryl, beberapa saham dari sektor teknologi bisa menjadi pilihan untuk tahun depan.

“Sektor telekomunikasi juga prospektif karena mendukung perkembangan saham teknologi dan konsumsi data akan naik. Sektor perbankan juga oke karena kredit diperkirakan lanjut bertumbuh,” tutur Cheryl.

Dari beberapa sektor tersebut, ia menjagokan saham BUKA dengan rekomendasi buy on weakness di Rp 400 dan TP di Rp 520.

Kemudian dari sektor telekomunikasi ia memilih TKLM dan merekomendasikan buy on support 4.000 dengan TP di Rp 4.700, dari sektor perbankan ia memilih BBCA dan merekomendasikan buy on support 7.300 dengan TP Rp 8.250.

Baca Juga: BEI Proyeksikan Investor Pasar Modal 2022 Bisa Lebih Dari 10 Juta SID

Masih terkoreksi

Sementara itu, dua indeks sectoral mencatatkan penurunan kinerja, pertama ada indeks sektor properti dan real estate yang mengalami koreksi 19,11% ytd dan indeks sektor konsumer konsumer primer menurun 16,04%.

Cheryl menilai, pada masa pandemi masyarakat memang cenderung menahan konsumsi, sehingga sektor tersebut salah satunya properti masih koreksi.

Namun untuk tahun 2022, ia memandang kedua sektor tersebut cukup prospektif sejalan dengan adanya perbaikan ekonomi juga diikuti dengan kenaikan konsumsi.

“Hal ini tercermin dari data indeks keyakinan konsumen yang kembali naik ke 118.5 di bulan November, angka ini seperti sebelum pandemi di awal 2020,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru