EMITEN - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melihat adanya potensi bisnis dari digital channel. Di tahun ini, Prodia optimis masih adanya peluang pertumbuhan dengan meningkatkan awareness terhadap kesehatan melalui layanan digital.
Untuk itu, Prodia pun turut membidik pendapatan dari layanan digital melalui aplikasi Prodia Mobile Home Service. Perusahaan targetkan layanan digital dan Home Service tersebut bisa berkontribusi sebesar 16% sampai 18% sepanjang 2022.
“Dengan situasi pandemi yang lebih terkendali, kami melihat beberapa sektor bisnis akan membaik dan dapat berpengaruh pada meningkatnya corporate check-up khususnya di semester 2 tahun ini. Potensi digital channel Prodia di tahun 2022 juga sangat menjanjikan karena pelanggan kini semakin dipermudah untuk memiliki akses layanan pemeriksaan hanya dengan bantuan teknologi,” ujar Dewi Muliaty, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (12/7).
Baca Juga: Prodia Mobile Hadirkan Fitur Home Service Akses Layanan Kesehatan Personal 1 Langkah
Sebagai informasi, fitur home service pada aplikasi Prodia Mobile menjadi bagian dari inovasi digital perseroan dalam meningkatkan kualitas pelayanannya. Prodia berharap layanan home service ini diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan layanan yang lebih efektif bagi pelanggan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkualitas.
Dewi menambahkan, untuk mempersiapkan layanan tersebut, perseroan telah menyerap penggunaan belanja modal atau capex sekitar 50% dari alokasi di tahun 2022 sebesar Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar.
“Realisasi Capex sampai dengan kuartal I-2022 masih di bawah 50% dari total budget 2022, dimana sebagian besar digunakan untuk pengembangan IT dan digital channel serta sebagian lagi dialokasikan untuk renovasi, relokasi dan pembangunan beberapa outlet Prodia,” tutur Dewi.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan perseroan juga telah mempersiapkan berbagai strategi yang akan mendukung pertumbuhan bisnis di tahun ini. Beberapa di antaranya adalah memperkuat layanan B2B (termasuk melalui digital channel), baik untuk walk in dan doctor referral yakni Prodia Mobile dan Prodia Mobile for Doctor, meningkatkan kapasitas layanan home service sebanyak 2x lipat dari sebelumnya, fokus mempromosikan wellness program/package termasuk beberapa esoterik dan genomik testing, serta mengoptimalisasikan channel marketing dan edukasi kesehatan untuk semua segmen pelanggan Prodia.
Tercatat, di tahun 2021, jumlah pengunduh aplikasi Prodia Mobile meningkat sebanyak 304,6%. Adapun permintaan layanan home service pun naik sekitar 150% di tahun 2021.
“Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan, sekitar 900%, menjadi 138.504 di tahun 2021,” ungkapnya.
Dengan strategi tersebut, Prodia optimis tahun ini kinerja keuangannya tetap tumbuh positif setara dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai informasi, hingga Kuartal I-2022 Prodia membukukan pendapatan sebesar Rp 556.1 miliar, dimana pendapatan itu ditopang oleh segmen walk in dan doctor referral sebesar 67%.
Sementara, kontribusi pendapatan dari test covid hanya sekitar 6-7% di kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama di 2021 di mana kontribusi pendapatan dari test covid 20%.
“Adanya peningkatan kasus Covid-19 pada beberapa bulan terakhir, nyatanya tidak diikuti dengan peningkatan permintaan pemeriksaan test Covid-19 secara signifikan di Prodia,” tutup Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News