KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai Agustus 2025, daftar saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah. Analis rekomendasi sejumlah saham blue chip yang perlu dipantau pasca perubahan pada Agustus 2025 ini.
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di bursa efek. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang bagus serta memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. BEI kembali melakukan rebalancing atawa kocok ulang atas konstituen indeks LQ45 untuk periode 1 Agustus 2025 hingga 31 Oktober 2025.
Berdasarkan pengumuman teranyar, saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) resmi dieliminasi dari indeks unggulan tersebut. Sebagai gantinya, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengisi kedua tempat tersebut.
Tonton: India Lawan Balik Tekanan Trump: Tetap Beli Minyak Rusia dan Perkuat Agenda Dedolarisasi
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, mengatakan, ada beberapa saham konstituen indeks LQ45 yang masih menunjukkan performa baik di tengah pelemahan indeks LQ45.
“Seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT United Tractors Tbk (UNTR), yang menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun berjalan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/8/2025).
Menurut Wafi, penguatan saham-saham tersebut didorong oleh fundamental emiten yang kuat. Selain itu, sektor saham-saham tersebut tergolong resilien sehingga lebih tahan terhadap tekanan ekonomi.
Menurutnya, terdapat katalis spesifik dari masing-masing saham, seperti restrukturisasi bisnis dan sentimen kendaraan listrik (EV).
“Minat beli dari investor institusi turut menjadi pendorong kenaikan harga saham,” lanjut Wafi.
Oleh karena itu, ia bilang investor bisa mempertimbangkan beli saham-saham tersebut.
Sebaliknya, melihat dari kinerjanya, ada beberapa saham dari indeks LQ45 yang bisa dikurangi atau dilepas sebagian, seperti PT Timah Tbk (TINS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Ke depan, Wafi melihat pergerakan saham-saham di indeks LQ45 akan dipengaruhi oleh arah kebijakan pemerintah, kondisi makroekonomi, hingga rotasi sektoral yang dilakukan oleh pelaku pasar.
“Rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal II-2025 juga menjadi salah satu katalis penting,” tambahnya.
Untuk itu, pelaku pasar juga disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap saham-saham yang memiliki risiko pendapatan tinggi (high earning risk) serta valuasi yang terbilang tinggi.
Wafi menambahkan, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang baru resmi masuk indeks juga masih bisa dipertimbangkan.
Baca Juga: Aktifkan Rekening, 341.248 Guru Non-ASN Akan Ditransfer Bantuan Insentif Rp 2,1 Juta
Anggota Index LQ45
Periode Efektif Konsituen : 1 Agustus 2025 s.d. 31 Oktober 2025
- AADI PT Adaro Andalan Indonesia Tbk Baru
- ACES Ace Hardware Indonesia Tbk Tetap
- ADMR PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Tetap
- ADRO ADARO ENERGY Tbk Tetap
- AKRA AKR Corporindo Tbk Tetap
- AMMN PT Amman Mineral Internasional Tbk. Tetap
- AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tetap
- ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk Tetap
- ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk Tetap
- ASII Astra International Tbk Tetap
- BBCA Bank Central Asia Tbk Tetap
- BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Tetap
- BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tetap
- BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tetap
- BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Tetap
- BRIS PT Bank Shariah Indonesia TBK Tetap
- BRPT Barito Pacific Tbk Tetap
- CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tetap
- CTRA Ciputra Development Tbk Baru
- EXCL PT XL Axiata Tbk Tetap
- GOTO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Tetap
- ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tetap
- INCO Vale Indonesia Tbk Tetap
- INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Tetap
- INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tetap
- ISAT Indosat Tbk Tetap
- ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Tetap
- JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Baru
- JSMR Jasa Marga Tbk Tetap
- KLBF Kalbe Farma Tbk Tetap
- MAPA PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. Baru
- MAPI Mitra Adiperkasa Tbk Tetap
- MBMA PT Merdeka Battery Materials Tbk Tetap
- MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk. Tetap
- MEDC Medco Energi Internasional Tbk Tetap
- PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tetap
- PGEO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Tetap
- PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Tetap
- SCMA PT Surya Citra Media Tbk Baru
- SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Tetap
- SMRA Summarecon Agung Tbk Tetap
- TLKM PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Tetap
- TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk Tetap
- UNTR United Tractors Tbk Tetap
- UNVR Unilever Indonesia Tbk Tetap
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Dibeli Blackrock JP Morgan Vanguard, Investor Ritel Perlu Beli?
“Prospek keduanya masih positif seiring potensi membaiknya kondisi makro dan meningkatnya minat investor,” katanya.
Selanjutnya: Harga Migas Anjlok, Kinerja Medco Energi (MEDC) Jeblok
Menarik Dibaca: Tengok Ramalan Zodiak Keuangan & Karier Hari Ini Senin 4 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News