Jadi Blue Chip Baru, Simak Rekomendasi saham ARTO Hari Ini (27/7)

Rabu, 27 Juli 2022 | 08:36 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Jadi Blue Chip Baru, Simak Rekomendasi saham ARTO Hari Ini (27/7)

ILUSTRASI. Jadi Blue Chip Baru, Simak Rekomendasi saham ARTO Hari Ini (27/7)


REKOMENDASI SAHAM - Jakarta. Bursa Efek Indonesia segera membuka jam perdagangan saham hari ini, Rabu 27 Juli 2022. Sebelum memulai transaksi, simak salah satu rekomendasi saham untuk diperhatikan pada perdagangan hari ini, yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Saham ARTO adalah salah satu tiga saham baru akan masuk kategori blue chip di Bursa Efek Indonesia mulai 1 Agustus 2022. Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan Tiga saham blue chip baru dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2022-Januari 2023. Tiga saham blue chip baru tersebut adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Lalu, bagaimana rekomendasi saham ARTO jika menjadi blue chip?

Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi rekomendasi beli saham ARTO dengan target harga Rp 15.700. Pada perdagangan Selasa 26 Juli 2022, harga saham ARTO naik 6,12% ke level Rp 10.400.

Rekomendasi ini diperoleh menggunakan metode Nilai Umur Pelanggan atau Customer Lifetime Value (CLV), dengan asumsi adanya 12 juta pelanggan pada akhir 2023.

Baca Juga: Harga Saham BUMI Rekor Tertinggi Sejak 2019, Analis Tetap Rekomendasi Beli, Ada Apa?

MNC Sekuritas menyesuaikan perkiraan terhadap loan yield di angka 16,8% dari sebelumnya 15,0%, cost of funds (CoF) sebesar 3,3% dari sebelumnya 5,0%, credit cost sebesar 3,0% dari sebelumnya 2,5%,  dan biaya operasional terhadap pendapatan sebesar 45,0% dari sebelumnya 35,0%.

Risiko utama terhadap saham ARTO meliputi kualitas aset yang memburuk, pelaksanaan integrasi ekosistem yang lebih lambat, serta biaya investasi infrastruktur operasional dan teknologi yang lebih tinggi.

Sebagai gambaran, pada kuartal II-2022, ARTO membukukan raihan laba sebesar Rp 29 miliar. Jika menghitung laba pada kuartal kedua sendiri, ARTO hanya membukukan laba Rp 10 miliar.  Hasil ini meleset dari ekspektasi Tirta karena melonjaknya biaya pencadangan seiring dengan penurunan kualitas aset.

Non performing loans (NPL) bruto ARTO meningkat 120 basis points (bps) secara kuartalan menjadi 2,7%. Lonjakan NPL sebagian besar didorong oleh bisnis syariahnya. 

“Namun, meskipun kualitas aset melemah di kuartal kedua 2022, NPL Bank Jago masih jauh lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 3,0%,” terang Tirta, Selasa (26/7).

MNC Sekuritas berekspektasi adanya pertumbuhan pinjaman secara majemuk atau compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 191% selama 2020-2023. Pertumbuhan ini didorong oleh dua hal. Pertama, ekosistem digital yang lebih terintegrasi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Kedua, potensi kemitraan dengan PT BFI Finance Tbk (BFIN). “Ketika bank digital terus berkembang, kami juga melihat jalur yang jelas untuk membangun ekosistem yang lebih terintegrasi dengan GOTO,” sambung Tirta.

Itulah rekomendasi saham ARTO yang akan masuk kategori blue chip mulai 1 Agustus 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ARTO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru