REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Belanja iklan nasional di tahun ini berpotensi lebih tinggi dari sepanjang tahun lalu. Alhasil, kinerja keuangan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang sempat menurun di sepanjang tahun lalu, analis proyeksikan akan tumbuh positif di tahun ini.
Sepanjang 2020, pendapatan emiten media ini menurun 5% year on year (yoy) ke Rp 7,95 triliun. Pendapatan menurun karena pendapatan iklan juga menurun sebesar 7% yoy menjadi Rp 7,48 triliun. Sementara, laba bersih MNCN juga tercatat turun sekitar 20% yoy ke Rp 1,87 triliun dari Rp 2,35 triliun di tahun lalu.
Analis Samuel Sekuritas Nasrullah Putra Sulaeman mengatakan, meski kinerja MNCN menurun, tetapi hasil kinerja tersebut sudah sesuai dengan proyeksinya. Tidak dipungkiri, sentimen negatif yang menekan kinerja MNCN juga berasal dari kondisi ekonomi yang secara keseluruhan tertekan akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut membuat belanja iklan nasional di tahun lalu ikut menurun di kisaran 20%-30%.
Namun, Nasrullah optimistis belanja iklan di tahun ini akan berbalik naik. "Harusnya karena belanja iklan di tahun lalu sudah ditahan, di tahun ini pengeluaran iklan perusahaan sudah mulai kembali naik," kata Nasrullah, Kamis (10/6).
Baca Juga: Net sell asing capai Rp 250 miliar, IHSG menguat 0,81% ke 6.096 pada sesi I hari ini
Christine Natasya Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menuliskan dalam risetnya, memproyeksikan MNCN akan mengalami pertumbuhan kinerja yang luar biasa yang melampaui pertumbuhan industri media. Sentimen positif datang dari MNCN yang berhasil memegang peningkatan secara signifikan terkait pangsa pasar iklan TV FTA/non digital.
Nasrullah juga mengatakan prospek kinerja MNCN cerah juga didukung dari audience share yang sentuh rekor tertinggi. Nasrullah mencatat audience share MNCN dari Januari hingga April mencapai 45%. Angka tersebut terbantu dari audience share di jam prime time sebesar 51% dan jam nonprime-time di 39%.
Emiten yang memproduksi sinetron Ikatan Cinta ini berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak-banyaknya Rp 300 miliar.
Baca Juga: IHSG naik 0,99% ke 6.107 pada akhir perdagangan Kamis (10/6), asing catat net sell
MNCN akan melakukan pembelian kembali saham dalam tiga bulan hingga September mendatang. Manajemen membatasi harga pembelian kembali saham maksimal Rp 1.200. Kamis (10/6), harga saham MNCN naik 4,02% ke Rp 1.035.
Nasrullah mengatakan keputusan manajemen melakukan buyback mengindikasikan bahwa valuasi MNCN ke depannya akan meningkat. Nasrullah pun menilai saham MNCN saat ini menarik karena memiliki aluasi yang rendah, yaitu sebesar 5,7 kali di bawah dua standar deviasi rata-rata dalam tiga tahun.
"Melihat kompetitor MNCN juga melakukan buyback dan hasilnya sukses menaikkan harga saham, seharusnya buyback MNCN juga akan membawa dampak positif," kata Nasrullah.
Nasrullah merekomendasikan beli MNCN dengan target harga Rp 1.650. Kompak, Christine memasang rekomendasi beli dan target harga 1.600.
Christine memproyeksikan pendapatan MNCN naik ke Rp 9,2 triliun di tahun ini. Sementara, laba bersih ia proyeksikan naik ke Rp 2,3 triliun.
Selanjutnya: IHSG melesat ke 6.096 di akhir sesi I hari ini (10/6), asing lego AMRT, TBIG dan BFIN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News