Kinerja Telkom ciamik, simak rekomendasi saham TLKM

Rabu, 24 November 2021 | 20:25 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Kinerja Telkom ciamik, simak rekomendasi saham TLKM

ILUSTRASI. Telkom Indonesia (Persero) (TLKM) membukukan kenaikan pendapatan 6,11% menjadi Rp 106,04 triliun.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan pertama 2021, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membukukan kenaikan pendapatan 6,11% year on year (yoy) menjadi Rp 106,04 triliun dari Rp 99,94 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih Telkom meningkat 13,15% yoy, dari Rp 16,68 triliun menjadi Rp 18,87 triliun.

Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Telkom pun tumbuh sebesar 8,1% yoy menjadi Rp 57,9 triliun. Margin EBITDA dan margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 54,6% dan 17,8% per kuartal ketiga 2021.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, kenaikan pendapatan Telkom hingga kuartal III-2021 sejalan dengan ekspektasinya. "Saat ini, kinerja pendapatan TLKM telah mencapai 76% dari target kami yang diproyeksikan sebesar Rp 140 triliun hingga akhir tahun 2021," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/11).

Baca Juga: Emiten menyiapkan belanja modal lebih besar di tahun 2022

Untuk ke depannya, Okie melihat kinerja Telkom masih akan membaik seiring dengan permintaan data dan internet yang terus meningkat di Indonesia. Begitu juga dengan prospek saham TLKM yang diperkirakan masih cukup menarik ke depannya.

"Untuk tahun 2022, kami memproyeksikan TLKM diperdagangkan pada 7,12 kali EV/EBITDA atau berada di Rp 4.650 per saham," kata Okie. Per perdagangan Rabu (24/11), harga TLKM ditutup stagnan di level Rp 3.800 per saham.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan pun mempertahankan rekomendasi beli untuk TLKM. Bahkan, Steven mengerek target harga TLKM dari Rp 4.020 per saham menjadi Rp 4.400 per saham. Target harga terbaru ini menyiratkan 6,2 kali perkiraan rasio EV/EBITDA TLKM tahun 2021 dan 5,9 kali perkiraan rasio EV/EBITDA tahun 2022.

"Kenaikan target harga ini seiring dengan solidnya profitabilitas Telkom yang terlihat dari kenaikan margin EBITDA dari 54,1% menjadi 55,2% serta return on equity (ROE) dari 14,1% menjadi 15,9%" ucap Steven.

Baca Juga: Pendapatan naik 6,11%, Telkomsel dan IndiHome jadi motor pertumbuhan Telkom (TLKM)

Sementara itu, valuasi TLKM yang saat ini berada di Rp 3.800 per saham dinilai ringan (undemanding). Valuasi tersebut setara 5,4 kali perkiraan rasio EV/EBITDA tahun 2021 dan 5,1 kali perkiraan rasio EV/EBITDA 2022, lebih rendah dari rata-rata EV/EBITDA dalam lima tahun terakhir yang sebesar 6,7 kali.

Steven memperkirakan, EBITDA Telkom untuk sepanjang tahun 2021 dapat tumbuh 3,8% yoy menjadi Rp 74,80 triliun dan pada 2022 naik 6,5% yoy menjadi Rp 79,67 triliun. Angka tersebut menyusul perkiraan bahwa total pendapatan Telkom pada 2021 dapat tumbuh 3,4% yoy menjadi Rp 141,04 triliun dan tahun 2022 naik 5,3% yoy menjadi Rp 148,56 triliun.

"Proyeksi kenaikan kinerja tersebut seiring dengan keputusan strategis Telkom untuk terus fokus pada bisnis digital, sejalan dengan dukungan pemerintah untuk mengadopsi digitalisasi di sejumlah industri," tutur Steven. Adapun laba bersih Telkom diproyeksi dapat naik 4,6% menjadi Rp 21,76 triliun pada 2021 dan meningkat 12,3% menjadi Rp 24,44 triliun pada 2022.

Baca Juga: Telkom (TLKM) bakal mengonsolidasikan bisnis data center jadi satu entitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru