KLBF berharap kontribusi ekspor meningkat 8%, setelah pabrik di Myanmar beroperasi

Kamis, 11 Februari 2021 | 09:30 WIB   Reporter: Kenia Intan
KLBF berharap kontribusi ekspor meningkat 8%, setelah pabrik di Myanmar beroperasi


EMITEN - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tengah menyelesaikan penambahan pabrik baru di Myanmar. Pabrik obat bebas dan obat resep itu dijadwalkan akan beroperasi di kuartal IV 2021. 

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengungkapkan, sejauh ini KLBF sudah menyelesaikan pembangunan fisik pabrik. Saat ini KLBF tengah menyelesaikan pekerjaan instalasi mesin dan finishing untuk proses mendapatkan izin komersil. 

Vidjongtius berharap, kontribusi penjualan ekspor KLBF bisa bertumbuh dengan adanya penambahan pabrik baru di Myanmar. "Kami berharap penjualan ekspor bisa tumbuh 6% hingga 8%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2). 

Sekadar informasi, hingga kuartal III 2020 KLBF mencatatkan penjualan ekspor hingga Rp 859,49 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 945,52 miliar. Adapun total penjualan KLBF sepanjang sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp 17,10 triliun. 

Baca Juga: General Atlantic Suntik Anak Usaha Kalbe Farma (KLBF) Senilai US$ 55 Juta

Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan pabrik yang menelan biaya hingga Rp 300 miliar itu mempertimbangkan pasar Myanmar yang potensial karena penduduknya tengah berkembang. KLBF juga berharap, pabrik tersebut dapat melayani permintaan produk dari negara-negara di sekitar Myanmar nantinya. Asal tahu saja, sejauh ini produk KLBF dengan merek Mixagrip dan beberapa produk obat resep sudah menjadi market leader di negara seribu pagoda itu. 

Adapun Vidjong menambahkan, konflik politik yang memicu demonstrasi berkepanjangan di Myanmar saat ini tidak menghambat proses pabrik baru itu. 

Sekadar informasi, selain pabrik di Myanmar, KLBF tengah menambah pabrik baru di Pulogadung. Vidjong mengungkapkan, pembatasan aktivitas masyarakat oleh pemerintah tidak menghalangi proses penyelesaiannya. Adapun pabrik obat resep itu dijadwalkan akan komersil di tahun 2023 itu 

"Semua perencanaan sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan yang baik, sehingga aktivitas tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya. Sementara untuk kapasitasn pabrik, Vidjong mengungkapkan belum memiliki angka final.

Selanjutnya: Kalbe Farma (KLBF) menanti skema kerja sama distribusi vaksin

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru