REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dinilai menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dari pembukaan kembali aktivitas ekonomi.
Analis Maybank Sekuritas, Willy Goutama, berekspektasi adanya pemulihan pertumbuhan rata-rata penjualan tiap gerai alias same store sales growth (SSSG) milik MAPI pada tahun ini dan tahun depan yang lebih solid.
“Ini karena lebih banyak masyarakat yang diizinkan mengunjungi mal, dimana sekitar 70% gerai MAPI berada di mal,” terang Willy.
Selain faktor pembukaan kembali ekonomi, pemulihan kinerja MAPI juga didorong oleh program pemerintah untuk memvaksinasi sekitar 26 juta anak-anak mulai Januari 2022. Anak-anak menyusun sekitar 10% dari populasi Indonesia.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham MAPI, LPPF, RALS, dan ERAA Berikut
Willy telah memperhitungkan dampak lockdown nasional yang terjadi pada kuartal ketiga 2021 ke dalam estimasi SSSG MAPI pada tahun 2021. Dus, Willy merevisi angka SSSG milik MAPI di tahun 2021, 2022, 2023 menjadi masing- masing sebesar 12,5%, 15,0%, dan 7,5%.
Dalam risetnya tertanggal 1 Desember 2021, Analis BRIDanareksa Sekuritas Andreas Kenny memproyeksi lalu lintas mal akan terus meningkat pada tahun 2022.
Vaksinasi sudah berada di atas 50% per 27 November 2021. Dengan demikian, target 70% untuk mencapai heard immunity nampaknya akan tercapai pada kuartal pertama 2022.
Meskipun gerai MAPI sempat ditutup karena PPKM ketat, Andreas mengatakan SSSG milik MAPI di kuartal ketiga 2021 masih lebih baik dibandingkan dengan periode kuartal kedua 2020, yakni ketika Covid-19 pertama kali menyebar. Pertumbuhan rata-rata penjualan tiap gerai pada kuartal ketiga 2021 hanya menurun 25%.
Baca Juga: Perluas Ekspansi, Kredivo Hadirkan Layanan Paylater di Outlet Mitra Adiperkasa
MAPI mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,9 triliun per kuartal ketiga 2021. Angka ini menurun 12,8% secara tahunan (yoy) dan merosot 38,9% secara kuartalan (qoq). Jika diakumulasikan, penjualan MAPI sepanjang sembilan bulan pertama 2021 mencapai Rp 9,1 triliun atau naik 34,5% yoy.
Andreas mengatakan, lalu lintas mal yang saat ini berada di angka 4%-5% di atas baseline akan membantu MAPI memulihkan penjualan yang hilang pada kuartal ketiga tahun lalu.
Meski demikian, kinerja sektor ritel masih dibayangi penyebaran Covid-19 varian omicron. Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengatakan, penyebaran omicron kemungkinan akan menjadi pemicu pemerintah menarik rem darurat melalui pembatasan mobilitas lebih ketat seiring dengan meningkatnya kasus transmisi omicron harian.
Di sisi lain, pemerintah secara aktif mempercepat dan memperluas distribusi vaksinasi nasional. Jika pemerintah mempertahankan tingkat vaksinasi pada level saat ini, yakni sebanyak 1 juta dosis per hari, Rifqi berekspektasi herd immunity bisa tercapai di paruh pertama 2022.
Baca Juga: Penghuni Indeks High Dividend 20 Dikocok Ulang, Begini Rekomendasi Saham dari Analis
Tahun ini, Andreas memperkiraan MAPI akan membukukan laba bersih sebesar Rp 744.4 miliar. Proyeksi ini naik 254,5% dari angka proyeksi laba bersih tahun lalu, namun masih 20,4% lebih rendah dari 2019 (pra-pandemi). Dari sisi topline, Andreas memperkirakan penjualan MAPI mencapai Rp 19,8 triliun, naik 19,1% dari tahun lalu namun menurun 8,1% dari periode 2019.
“Tingkat inventaris yang lebih sehat akan meningkatkan gross profit margin (GPM) menjadi 45,3% di 2022,” tulis Andreas. GPM ini mengalami peningkatan sebesar 2,5% point di atas level 2021, namun masih 2,2% point di bawah level GPM pada 2019.
Andreas mempertahankan rekomendasi beli saham MAPI dengan target harga Rp 1.100. MAPI merupakan saham pilihan teratas (top picks) di sektor ritel. Andreas menilai, penjualan dan margin MAPI akan bangkit kembali tahun ini. Selain itu, valuasi MAPI juga relatif murah.
Senada, Willy juga mempertahankan rekomendasi beli saham MAPI dengan target harga Rp 1.050. Willy menilai MAPI akan diuntungkan dari momentum pembukaan kembali kegiatan ekonomi. “Kami meyakini segmentasi pelanggan MAPI akan tetap soild dan akan terus melakukan aktivitas berbelanja barang-barang discretionary,” kata Willy.
Rifqi juga menyematkan rekomendasi beli saham MAPI dengan target harga Rp 1.000. Dia meyakini daya beli masyarakat akan terus tumbuh di kuartal kedua 2022. Ini sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat yang cenderung melakukan pembelian barang sekunder.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News