Laba Gudang Garam (GGRM) Turun, Apa Kata Analis?

Jumat, 01 April 2022 | 06:00 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Laba Gudang Garam (GGRM) Turun, Apa Kata Analis?


EMITEN -   JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2021. Emiten rokok ini mencatat laba bersih sebesar Rp 5,6 triliun atau turun 26,7% year on year (yoy).

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo menilai penurunan laba bersih perseroan akibat tingginya beban pokok penjualan yang naik cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada laporan keuangan, tercatat beban pokok pendapatan naik 13,92% yoy menjadi Rp 110,6 triliun.

Sebaliknya, GGRM mencatat pendapatan sebesar Rp 124,88 triliun. Angka ini naik 9,09% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 114,47 triliun.

William menyebut kenaikan itu disebabkan oleh masih tingginya minat konsumen terhadap produk GGRM. "Selain itu, strategi perusahaan yang baik yang mampu menjaga performa perusahaan tetap baik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (31/3).

Baca Juga: Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Turun 26,7% Sepanjang 2021

Untuk tahun ini, William memproyeksikan kinerja pendapatan dan laba bersih perseroan masih dapat bertumbuh. Hal itu didorong situasi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali yang berimbas pada naiknya daya beli masyarakat.

 

 

"Kondisi ekonomi Indonesia secara umum juga membaik yang turut mendukung prospek baik GGRM di tahun 2022," sebutnya.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan secara teknikal selama GGRM masih terjaga di atas level support-nya, maka diperkirakan GGRM saat ini sedang berada pada awal fase uptrend-nya. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham MTEL, GGRM, dan ROTI untuk Perdagangan Rabu (30/3)

"Nampak dari adanya peningkatan tekanan beli, sementara itu penguatan ini juga didukung oleh pergerakan MACD dan Stochastic yang sudah golden cross dan bergerak ke zona positif," jelasnya.

Karenanya, ia pun merekomendasikan buy dengan support pada level Rp 30.600 dan resistance di Rp 33.575. Sementara William merekomendasikan buy on weakness dengan support Rp 29.950 dan resistance Rp 36.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru