Laba Indo Tambangraya (ITMG) Melesat 407% per Kuartal I-2022, Ini Penyokongnya

Rabu, 18 Mei 2022 | 19:07 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Laba Indo Tambangraya (ITMG) Melesat 407% per Kuartal I-2022, Ini Penyokongnya

ILUSTRASI. Indo Tambangraya (ITMG) membukukan penjualan bersih US$ 640 juta, naik 125% dari kuartal pertama 2021 senilai US$ 284 juta.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencetak kinerja kuartal pertama 2022 yang solid. Pada kuartal pertama tahun 2022, emiten tambang batubara ini membukukan penjualan bersih sebesar US$ 640 juta, naik 125% dari kuartal pertama 2021 senilai US$ 284 juta. Kenaikan pendapatan ini berkat kenaikan harga batubara yang signifikan.

Pada kurun waktu tiga bulan pertama 2022, ITMG memperoleh rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) batubara sebesar US$ 150 per ton. ASP ini lebih tinggi 121% dari periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan, margin laba kotor naik signifikan dari 30% pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi 53% pada triwulan tahun ini.

Baca Juga: Kementerian LHK Gandeng Indo Tambangraya (ITMG) Bangun Persemaian Mentawir di IKN

Dengan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati guna memaksimalkan profitabilitas dari momentum kenaikan harga batubara, ITMG mampu memperoleh EBITDA sebesar US$ 323 juta pada kuartal pertama. EBITDA ini naik 277% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dus, laba bersih ITMG terdongkrak naik 407%, dari semula US$ 42 juta pada triwulan pertama tahun 2021 menjadi US$ 213 juta pada kurun waktu yang sama tahun ini. Laba bersih per saham dibukukan sebesar US$ 0,19.

Sepanjang kuartal pertama 2022, ITMG telah memproduksi batubara sebanyak 3,8 juta ton di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrem. Jumlah ini terkoreksi dari realisasi produksi di periode yang sama tahun sebelumnya yakni 4 juta ton.

Adapun ITMG merealisasikan volume penjualan sebanyak 4,3 juta ton, naik dari realisasi penjualan di kuartal pertama 2021 di angka 4,1 juta ton. Penjualan batubara ITMG sepanjang kuartal pertama 2022 dipasarkan ke China sebanyak 1,3 juta ton, Indonesia sebanyak 0,9 juta ton, Jepang sebanyak 0,6 juta ton, Bangladesh 0,4 juta ton, sebanyak Filipina 0,3 juta ton, Thailand sebanyak 0,3 juta ton, dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.

Baca Juga: Permintaan Ekspor Berpotensi Meningkat, Emiten Batubara Belum Revisi Target

Mulianto, Direktur Utama Indo Tambangraya Megah menilai, harga batubara saat ini berada dalam kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Harga batubara bahkan sempat menembus level US$  400 lebih beberapa bulan lalu.

“Apalagi setelah kemarin dipicu perang Rusia-Ukraina. Bukan berarti kami mendukung perangnya tetapi memang itulah yang menjadi salah satu penyebab karena tensi geopolitik, sehingga terjadi short supply chain,” terang Mulianto, Rabu (18/5).

Sejauh ini, ITMG memang belum menerima pesanan dari Eropa. Namun, ITMG sedang menjajaki guna melihat apakah ada batubara yang bisa disuplai ke Benua Biru tersebut. “Suplai kami masih fokus ke Asia seperti Jepang, Cina, India, Taiwan,” pungkas dia.

Untuk tahun 2022, ITMG menargetkan volume produksi sebanyak 17,5 juta ton-18,8 juta ton batubara dengan volume penjualan sebesar 20,5 juta ton -21,5 juta ton batubara. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 31% harga jualnya telah ditetapkan, 46% mengacu pada indeks harga batubara, 2% harga jualnya belum ditetapkan, dan sisa 21% belum terjual.

Baca Juga: Ini Saham-Saham yang Jadi Top Picks Mirae Asset Sekuritas untuk Bulan Ini

Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi Djamal menilai, realisasi kinerja emiten tambang batubara dalam cakupan analisisnya, termasuk ITMG, berada di atas proyeksi dan konsensus. Kinerja emiten tambang batubara sudah mencapai sekitar 35% dari proyeksi tahun ini.

Fauzan memandang, kemungkinan harga batubara masih bisa  berada di level yang solid. Proyeksi ini dengan melihat perkembangan lockdown di China dan perkembangan stok batubara di India.

“Mungkin sampai penghujung tahun, harga batubara bisa secara rata-rata berada di level support US$ 280 per ton,” terang Fauzan kepada Kontan.co.id, Rabu (18/5). Fauzan memasang rating netral untuk sektor batubara, dengan target harga yang masih ditinjau ulang.

Sementara analis Panin Sekuritas Felix Darmawan merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga Rp 32.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru