Laba Wika Gedung (WEGE) tahun ini diyakini bisa melebihi Rp 230 miliar

Senin, 22 November 2021 | 05:15 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Laba Wika Gedung (WEGE) tahun ini diyakini bisa melebihi Rp 230 miliar


EMITEN - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) memasang target optimistis tahun ini. Konstituen Indeks Kompas100 ini menargetkan laba bersih pada pengujung tahun ini berada di kisaran Rp 230 miliar. Sebagai perbandingan, tahun lalu WEGE membukukan laba bersih senilai Rp 153,28 miliar.

Namun, Bagus Tri Setyana, Direktur Operasi I Wijaya Karya Bangunan Gedung meyakini, laba bersih yang terkumpul akan melebihi dari target yang dipasang.

Tahun ini, WEGE turut berkontribusi dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Salah satu proyek yang digarap oleh WEGE adalah proyek modular pit building Sirkuit Internasional Mandalika ditambah dengan pekerjaan pendukung lainnya dengan nilai kontrak hampir Rp 200 miliar. Proyek ini diteken pada Oktober 2021 dan selesai hanya dalam waktu 21 hari.

Modular pit building ini memiliki panjang 350 meter dengan kapasitas 50 garasi yang terdiri dari tiga lantai. Masing-masing garasi memiliki lebar 5,24 meter dengan panjang 18,34 meter dan dibangun dengan luas bangunan sekitar 13.700 meter persegi.

Baca Juga: Central Proteina (CPRO) serap capex Rp 105 miliar hingga kuartal III

Sementara tahun depan, laba bersih WEGE diproyeksikan tumbuh 30%. Angka pertumbuhan ini sesuai dengan arahan Kementerian BUMN. “Mudah-mudahan semuanya bisa lebih dari yang kami rencanakan,” terang Bagus.

Meski saat ini WEGE juga berfokus pada pengembangan proyek yang menggunakan metode modular, Bagus mengatakan kontribusi segmen high rise building masih akan mendominasi pendapatan WEGE tahun ini.

Beberapa perguruan tinggi juga sudah membuat nota kesepahaman dengan WEGE di segmen high rise building. Salah satunya adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berencana mengembangkan  kawasan pendidikan di Cikarang.

Adapula proyek di Universitas Mataram, yakni terkait pengembangan fasilitas untuk kampus di Lombok. Juga proyek pembangunan gedung di Universitas  Negeri Padang. Proyek-proyek ini juga diharapkan bisa terwujud di 2022. “Di samping itu, kami mengikuti tender-tender konvensional pemerintah maupun dari swasta,” pungkas Bagus.

Sementara di segmen modular, Bagus mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan, berdiskusi,  dan melakukan desain kebutuhan dormitory (asrama) untuk bisnis pertambangan, bisnis perkebunan, hingga kebutuhan asrama untuk santri. 

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) pasang target produksi 37 juta ton batubara pada tahun depan

Proyek ini bakal dimulai pada tahun depan. Tak main-main, Bagus menyebut nilai kontrak dari proyek ini cukup jumbo, yakni mencapai lebih dari Rp 3 triliun.

Dus, kontribusi segmen bisnis modular terhadap  pendapatan WEGE diproyeksi bakal terus membesar tahun depan. Bagus memproyeksi, tahun depan segmen modular bisa berkontribusi mencapai 50%. Sedangkan di tahun ini, kontribusi dari segmen modular berkisar 25%-30%.

Selanjutnya: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) menambah outlet baru di Bandung

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru