Layanan Digital Prodia (PRDA) Ditargetkan Sumbang 18%-20% Pendapatan

Rabu, 27 April 2022 | 07:05 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Layanan Digital Prodia (PRDA) Ditargetkan Sumbang 18%-20% Pendapatan


EMITEN - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memperkuat bisnis dengan mengembangkan layanan teknologi digital. Prodia menargetkan kontribusi layanan digital dapat menyumbang pendapatan sekitar 18% sampai 20% di tahun ini.

Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis dan Marketing PRDA mengatakan, lewat peluncuran Prodia Mobile ini merupakan aplikasi yang memudahkan pelanggan untuk mendaftar, memilih jenis pemeriksaan, menentukan tanggal dan lokasi, dan melakukan pembayaran secara online.

“Dengan layanan-layanan yang kami hadirkan melalui platform aplikasi digital, Prodia targetkan revenue dari layanan digital bisa mencapai 18% sampai 20%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4).

Dia menambahkan, salah satu strategi bisnis Prodia di tahun ini juga menghadirkan ayanan dalam bentuk kerja sama business to business (B2B) antara penyedia layanan kesehatan baik rumah sakit, klinik, laboratorium klinik, maupun perusahaan farmasi dengan Prodia.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Bakal Tambah 2 Cabang Baru di Tahun 2022

Adapun bentuk kerja sama tersebut yakni kerja sama rujukan sampel dan atau rujukan pasien, in-hospital lab partnership, kerja sama dengan perusahaan farmasi atau komunitas advokasi pasien, dan layanan bioinformatika.

“Saat ini kami juga mengerjakan sample dari beberapa rumah sakit di Surabaya. Sehingga di tahun ini kami bisa targetkan sekitar 6-10 perusahaan yang bergabung,” tambahnya.

Di samping itu, Prodia juga memiliki layanan Prodia for Doctor. Yakni aplikasi yang dapat dimanfaatkan para dokter untuk membantu pasien yang ingin melakukan pemeriksaan, memudahkan memantau pemeriksaan pasien, memberikan informasi yang dibutuhkan dokter terkait pemeriksaan, dan lain-lain.

Untuk melancarkan strategi bisnis digital dan pengembangan teknologi itu, Prodia juga telah mencadangkan belanja modal atau capex sebesar Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar di tahun ini. Rencananya penggunaan dana ini memang untuk pengembangan digital, penambahan laboratorium serta pembangunan cabang baru.

Indriyanti mengatakan, porsi pendapatan Prodia memang masih didominasi layanan secara offline atau walk in. Untuk itu, tahun ini Prodia berencana akan menambah cabang-cabang barunya di Jabodetabek.

“Tahun ini kita masih akan menambah sekitar 1-3 cabang baru,” ungkapnya.

Dengan rencana dan strategu bisnis yang disiapkan, Prodia optimistis pendapatan dapat tumbuh dua kali dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 4,5% sampai 5%.

Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 300 Miliar, Ini Strategi Bisnis Prodia Widyahusada (PRDA) di 2022

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru