EMITEN - JAKARTA. Emiten pengolahan makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan kinerja mentereng di semester I-2023. Di mana, laba bersih Mayora melesat 86% menjadi Rp 1,2 trilun di semester I 2023.
Corporate Secretary MYOR Yuni Gunawan mengatakan, Mayora mencatatkan top line tumbuh 3% menjadi Rp 14,8 triliun, laba kotor Rp 3,9 triliun atau tumbuh 32%, dan laba bersih menjadi Rp 1,2 triliun atau tumbuh 86% di semester I-2023.
"Target kami hingga akhir tahun masih belum ada perubahan, yakni penjualan tumbuh 10% menjadi Rp 33,7 triliun dari total penjualan tahun 2022 sebesar Rp 30, triliun" kata Yuni saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/8).
Untuk menunjang target, Yuni bilang MYOR akan melanjutkan strategi yang sudah dijalankan sepanjang tahun ini di antaranya perusahaan memastikan availability dari produk dan juga tetap melakukan promosi, baik di television berupa drama untuk drama local atau Korea, dan juga melalui kanal digital seperti Instagram da Tik Tok.
Baca Juga: Laba Mayora Indah (MYOR) Melesat 86,59% Saat Penjualan Hanya Naik 3%, Ini Sebabnya
Terkait peluncuran produk baru Mayora, Yuni memastikan akan ada peluncuran produk baru untuk beberapa kategori, namun belum bisa disebutkan saat ini terkait produk barunya.
Diberitakan sebelumnya, per Juni 2023, Mayora telah menyerap capex senilai Rp 300 miliar sampai dengan Rp 400 miliar. Tahun ini, MYOR mengalokasikan dana capex senilai total Rp 2 triliun. Belanja modal ini akan digunakan untuk beberapa proyek serta perawatan mesin (maintenance).
Tahun ini MYOR memiliki proyek pembangunan pabrik baru di dua lokasi yaitu di Balaraja dan di Porwosari dengan total investasi sebesar Rp 3,7 triliun. Emiten consumer goods ini menargetkan pabrik baru dapat beroperasi pada 2024 dan akan menambah kapasitas produksi biskuit dan wafer sekitar 30% atau 200.000 ton per tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News