Metro Realty (MTSM) Bukukan Pendapatan Usaha Rp 16,2 Miliar pada Kuartal III-2022

Rabu, 21 Desember 2022 | 06:45 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Metro Realty (MTSM) Bukukan Pendapatan Usaha Rp 16,2 Miliar pada Kuartal III-2022


EMITEN - JAKARTA. PT Metro Realty Tbk (MTSM) bukukan pendapatan usaha Rp 16,2 miliar di kuartal III-2022. Jumlah ini naik dari sebelumnya sebesar Rp 15,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Dalam laporan keuangannya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan usaha tersebut naik sebesar Rp 393,5 atau mengalami peningkatan sebesar 2,49% dari pada kuartal III-2021. 

Direktur MTSM, Sukardi mengatakan kenaikan pendapatan usaha ini didorong dari adanya kenaikan pendapatan sewa dari gedung-gedung yang beroperasi. Terutama pada Gedung Metro Pasar Baru. 

Baca Juga: Metro Realty (MTSM) Optimistis Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 15% pada Tahun 2023

“Kami optimis kenaikan ini akan terus berlanjut mengingat adanya momentum Natal dan Tahun Baru 2022/2023,” jelas dia dalam paparan Public Expose, Selasa (20/12). 

Sementara itu, laba bruto perusahaan untuk periode sampai dengan September 2022 adalah sebesar Rp 1,4 miliar. Sebelumnya laba bruto yang dibukukan sekitar Rp 846,2 juta. Sehingga laba bruto masih tercatat naik 60.88% yoy, 

Menurutnya, peningkatan laba bruto terdorong dari adanya kenaikan pendapatan sewa. Namun, meski pendapatan tersebut naik,  perseroan masih mengalami rugi usaha sebesar Rp 5,8 miliar di kuartal III-2022. Rugi bersih ini naik 20,8% dari sebelumnya Rp 4,8 miliar. 

“Kerugian usaha terutama dikarenakan peningkatan biaya operasinoal yang masih cukup tinggi terutama biaya karyawan dan biaya pajak, serta peningkatan pendapatan yang belum optimal,” jelasnya. 

 

 

Terkait proyeksi kinerja di tahun depan, perseroan masih optimis dapat meraih kenaikan pendapatan sekitar 10% sampai 15%. Perseroan akan berfokus untuk meningkatkan trafik pengunjung lewat event-event yang akan diselenggarakan. 

Menurutnya, tahun depan MTSM tidak hanya berfokus pada pendapatan dan laba bersih, melainkan fokus pada penekanan beban biaya. 

“Ini sejalan dengan aturan pemerintah yang akan menaikkan UMP di 2023, jadi kami masih akan melihat untuk tahun depan,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru