Operator telekomunikasi menganggarkan capex besar, berikut rincian serapannya

Senin, 09 Agustus 2021 | 22:52 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Operator telekomunikasi menganggarkan capex besar, berikut rincian serapannya

ILUSTRASI. Rata-rata belanja modal tiga besar operator telekomunikasi di Indonesia tetap tinggi pada 2021.


EMITEN - JAKARTA. Fitch Ratings menilai, rata-rata belanja modal atau capital expenditure (capex) tiga besar operator telekomunikasi di Indonesia tetap tinggi pada 2021. Tiga operator yang dimaksud adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Indosat mengalokasikan capex sebesar Rp 8 triliun pada tahun ini dan XL Axiata lebih dari Rp 7 triliun. Keduanya secara bertahap mengubah spektrum 3G untuk penggunaan 4G demi mengakomodasi kapasitas data yang lebih besar. Sementara Telkom menganggarkan capex dengan rasio 24%-25% terhadap pendapatan.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, sampai dengan semester 1-2021, perusahaannya sudah menyerap capex sekitar Rp 4,5 triliun atau 60% dari total alokasi dana. Capex tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan data, khususnya 4G di Jawa dan luar Jawa.

Menurut perempuan yang akrab disapa Ayu ini, sebagian besar capex digunakan XL Axiata untuk membangun base transceiver station (BTS). "Sisanya masih akan terus kami lanjutkan untuk perluasan jaringan data dan peningkatan kualitas serta kapasitas jaringan data di Indonesia," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Senin (9/8).

Baca Juga: Prospek masih cerah, simak rekomendasi analis untuk saham operator telekomunikasi

Sementara itu, pada paruh pertama tahun ini, Indosat Ooredoo telah menyerap belanja modal Rp 2,99 triliun, tidak termasuk Rp 2,96 triliun aset hak guna. Menurut SVP - Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang, sekitar 89,2% dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular dalam rangka mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastuktur, dan IT.

Ekspansi tersebut terlihat dari BTS 4G Indosat Ooredoo per Juni 2021 yang bertambah 16.000 unit dibanding semester 1-2020 sehingga secara total memiliki 69.000 BTS 4G. "Sisa alokasi capex yang ada masih ditujukan pada pengembangan jaringan yang merupakan bagian dari 3 tahun strategi turnaround perusahaan yaitu meningkatkan pengalaman jaringan," ucap Steve.

Baca Juga: Fitch: Pelonggaran Kompetisi di Industri Telekomunikasi Kemungkinan Berumur Pendek

Tak ketinggalan, Telkom Indonesia juga terus membangun infrastruktur broadband, baik untuk mobile maupun fixed line. VP Corporate Communications Telkom Indonesia Pujo Pramono mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2021, nilai penyerapan belanja modal Telkom mencapai Rp 5,7 triliun atau 16,9% dari total pendapatan perusahaan pada kuartal tersebut.

"Capex digunakan untuk pengembangan jaringan mobile & IT enhancement, meningkatkan bisnis fixed broadband, mengembangkan bisnis tower, pembangunan backbone berbasis fiber optik, dan infrastruktur pendukung lainnya," tutur Pujo. Selain itu, Telkom juga menggunakan capex untuk mengembangkan platform digital seperti data center dan layanan digital sebagai nilai tambah dari kompetensi inti perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang.

Baca Juga: Pasar saham bergairah, reksadana berbasis saham berpotensi cetak kinerja positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru