Penutupan kode broker dan 3 fitur lainnya resmi berlaku, apa efeknya?

Selasa, 07 Desember 2021 | 05:45 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Penutupan kode broker dan 3 fitur lainnya resmi berlaku, apa efeknya?


BURSA EFEK INDONESIA / BEI - JAKARTA. Mulai Senin (6/12), Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan penutupan kode broker selama jam perdagangan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widito Widodo menyebut, penutupan kode broker ini merupakan best practice yang telah diterapkan bursa lain di mancanegara, dan secara umum telah memberikan banyak manfaat.

Dia menjabarkan, ada sejumlah tujuan dari penutupan kode broker. Pertama, penutupan kode broker bisa meningkatkan tata kelola pasar yaitu membangun market governance dengan mengurangi praktik herding behaviour atau menggiring pasar ke saham-saham tertentu.

Kedua, mengarahkan investor untuk melakukan riset sebelum melakukan keputusan investasi dengan menggunakan filosofi analisis fundamental dan teknikal dalam pengambilan keputusan investasi saham.

“Para investor membeli saham bukan ikut-ikutan, tapi punya pengetahuan yang mendasar. Sehingga keputusan pembelian dan penjualan didasarkn atas hasil analisis yang lebih dalam,” terang Laksono dalam konferensi pers, Senin (6/12).

Baca Juga: Pengamat UGM: Penutupan kode broker akan membuat pasar modal jadi lebih sehat

Yang perlu digarisbawahi adalah, bursa hanya menutup kode broker saat perdagangan berlangsung. Data broker akan tetap tersedia di akhir perdagangan. 

“Data tetap akan diberikan di akhir sesi perdagangan di hari tersebut. Apa dan siapa yang ditransaksikan dan perusahaan anggota bursa (AB) mana akan bisa dilihat,” sambung Laksono.

Data tersebut dapat dimanfaatkan oleh AB untuk mengolah informasi kode broker yang selanjutnya dapat didistribusikan ke investor.

Toh, Laksono menyebut, kebijakan baru tersebut tidak banyak berpengaruh pada perdagangan awal pekan ini. 

Perdagangan Senin (6/12), dari segi transaksi maupun keaktifan investor juga berjalan dengan baik.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, adaptasi yang dilakukan pelaku pasar terhadap penutupan kode broker ini  semestinya tidak akan lama.

Karena pelaku pasar pasti berorientasi pada profit, maka mereka akan segera mencoba metode lain yang dianggap bekerja dan bisa menghasilkan cuan tanpa menggunakan kode broker. 

“Belum lagi saat ini window dressing ya pastinya mereka mengambil kesempatan. Jadi menurut saya paling lama 1 bulan sampai 2 bulan,” terang William kepada Kontan.co.id, Senin (6/12).

William menyebut, kemungkinan besar teknik yang akan dipakai pelaku pasar untuk menggantikan informasi kode broker adalah teknikal. Sebab, teknikal dan bandarmologi (khususnya pembacaan kode broker) masih dekat hubungannya. 

“Atau after market mereka bisa melirik kode broker lagi untuk meningkatkan akurasi,” terang dia.

Asal tahu, selain penutupan kode broker, ada pula  fitur baru sistem perdagangan Bursa lainnya yang diterapkan, yakni penyesuaian mekanisme pre-opening dan pre-closing.

Penyesuaian mekanisme pre-opening dan pre-closing ini dilakukan dengan penambahan fitur informasi indicative equilibrium price (IEP) serta indicative equilibrium volume (IEV). Investor dapat menggunakan indikator ini untuk mengetahui perkiraan harga pembukaan dan penutupan berdasarkan harga dengan volume terbanyak yang dapat dipertemukan.

Baca Juga: Cermati Sejumlah Fitur Baru di Sistem Perdagangan Bursa

Pada sesi pre-closing, terdapat fitur tambahan, yaitu random closing dengan waktu penutupan di hari perdagangan bursa akan dilakukan secara acak. Ini bertujuan untuk membentuk harga penutupan yang lebih wajar.

Dengan menggunakan asumsi jam perdagangan selama pandemi, maka Random Closing berlangsung pada 14.58-15.00 waktu JATS. 

William menyebut masih ada waktu 2 menit untuk memasang order dalam jumlah besar. 

“Sama saja seperti pre closing hanya saja durasinya lebih pendek,” terang William. 

Dus, fitur ini  belum tentu dapat membentuk harga penutupan yang wajar.

Selain penutupan kode broker dan penyesuaian mekanisme pre-opening dan pre-closing,  BEI juga membelakukan perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi. Hal ini ditujukan untuk mengakomodasi masukan serta kebutuhan dari pelaku pasar, seperti perusahaan efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan dalam melakukan transaksi di akhir hari.

Terakhir, BEI juga melakukan penambahan fitur market order guna memudahkan investor dalam menyampaikan pesanan pada harga pasar. Market order merupakan tipe pesanan agar investor cukup input volume tanpa input harga. Sistem bursa akan mempertemukan market order dengan harga terbaik yang ada pada pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru