EMITEN - JAKARTA. Pemerintah akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster mulai 12 Januari 2022. Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Pratoto Raharjo mengungkapkan, vaksinasi booster itu akan menambah permintaan jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS).
"Keputusan pelaksanaan vaksinasi booster akan menambah permintaan atau kebutuhan jarum suntik ADS, tinggal dihitung seberapa banyak target untuk vaksinasi booster dan kapan akan selesai direalisasikan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/1).
Untuk melihat besarnya potensi permintaan jarum suntik dengan adanya vaksin booster, manajemen masih perlu mempertimbangkan persediaan jarum suntik ADS yang dimiliki pemerintah saat ini. Di sisi lain, mempertimbangkan target vaksin booster yang akan diberikan, serta periode penyelesaiannya.
Adapun mengutip catatan Kontan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, vaksin booster akan diberikan ke kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70% dosis pertama dan 60% dosis kedua. Oleh karenanya ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Catat Kontrak Baru Rp 20,51 Triliun Sepanjang 2021
Untuk kriteria penerima vaksinasi booster ialah mereka yang minimal enam bulan sebelumnya telah mendapatkan suntikan dosis kedua. Dengan kriteria tersebut Budi menyebut, ada sekitar 21 juta orang masuk dalam sasaran vaksinasi dosis ketiga di bulan Januari ini.
Apabila berkaca pada permintaan sepanjang tahun 2020-2021, IRRA sudah menyalurkan lebih dari 250 juta unit jarum suntik hanya untuk vaksinasi Covid-19. Indonesia juga mendapat bantuan dari UNICEF untuk jarum suntik, di mana jarum suntik tersebut juga dibeli langsung dari Oneject.
Perlu diketahui, IRRA akan menyelesaikan akuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject) tahun ini. Dengan adanya akuisisi tersebut, IRRA menyasar penjualan jarum suntik tidak hanya domestik, tetapi juga ekspor. Hal tersebut memungkinkan mengingkat kapasitas pabrik yang mencapai 1,2 miliar tiap tahun.
"Dengan hitung-hitungan sampai vaksinasi booster pun, IRRA masih memiliki ruang ekspor yang besar, bahkan jumlah ekspor akan lebih tinggi dibandingkan kebutuhan domestik," imbuhnya.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Tengah Menghitung Efek Larangan Sementara Ekspor Batubara
Melihat potensi yang masih besar di tahun ini, IRRA berharap kinerjanya akan naik hingga 100% seperti yang terjadi pada tahun 2020 dan 2021. Hanya saja IRRA belum menentukan angka pastinya.
Yang jelas, langkah transformasi akuisisi Oneject menjadi salah satu upaya IRRA untuk menjaga ritme pertumbuhan yang tinggi yang sudah didapat dalam dua tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News