REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Arus dana asing masih deras masuk ke pasar modal dari awal tahun hingga perdagangan Jumat (15/1). Hari ini investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 86,77 miliar di seluruh pasar, adapun dalam sepekan investor asing mencetak net buy sebesar Rp 7,94 triliun di seluruh pasar.
Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, sentimen positif dari dalam negeri dinilai menjadi trigger bagi dana asing untuk masuk. “Terlebih saat ini kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2020 dapat dikatakan cukup baik dibandingkan dengan negara emerging market lain,” tuturnya, Jumat (15/1).
Berdasarkan data RTI, dalam sepekan investor asing banyak memburu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), disusul saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Baca Juga: Saham-saham ini banyak ditadah asing saat IHSG merosot Jumat (15/1)
Selain itu, investor asing juga banyak membeli saham seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Ia mengungkapkan, saham-saham tersebut terbilang likuid, dimana strategi investor asing umumnya berinvestasi dalam jangka waktu menengah maupun jangka waktu panjang. Sehingga investor asing lebih memilih masuk ke saham tersebut.
Dari jajaran saham yang banyak diburu asing, Okie melihat saham TLKM dan MDKA masih cukup menarik. Dengan melihat penurunan yang terjadi memberikan upside yang cukup tinggi untuk kedua saham tersebut.
Okie memprediksi pengguna data TLKM akan terus bertumbuh pada tahun ini. Selain itu, pengembangan bisnis digital yang menjadi fokus TLKM pada tahun 2021 dinilai dapat memperkuat fundamental ke depannya.
Baca Juga: IHSG turun 0,96% pada Jumat (15/1), saham JPFA, INKP dan BBRI top losers di LQ45
Sedangkan untuk MDKA, pergerakan harga emas menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan MDKA. Selain itu, rencana pemerintah dalam mendorong industri kendaraan listrik menjadi trigger bagi kontribusi pendapatan perseroan ini.
“Tembaga yang saat ini menjadi produk unggulan MDKA dinilai dapat menjadi bahan baku alternatif bagi baterai listrik. Hal ini memberikan trigger bagi kenaikan permintaan yang diiringi dengan kenaikan harga jual,” papar Okie.
Untuk itu, ia merekomendasikan buy saham TLKM dengan TP Rp 3.650 sedangkan MDKA dengan TP Rp 2.920.
Hingga penutupan perdagangan Jumat (15/1) saham TLKM terkoreksi 0,57% ke harga Rp 3.480 per saham, adapun dalam sepekan saham ini memang sudah melemah 2,52%.
Sementara saham MDKA hari ini menguat 4,08% ke harga Rp 2.550 per saham, dan dalam seminggu terakhir melemah 3,77%.
Selanjutnya: IHSG melemah, saham-saham ini banyak dilego asing Jumat (15/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News