Sejumlah faktor ini diproyeksi jadi pemicu kenaikan IIHSG pekan ini

Senin, 30 November 2020 | 00:15 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Sejumlah faktor ini diproyeksi jadi pemicu kenaikan IIHSG pekan ini


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,41% ke level 5.783,34 pada perdagangan Jumat (27/11). Apabila melihat dalam sepekan, IHSG berhasil terangkat hingga 3,80%.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, akan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan pertama Desember 2020.

Dari global, pemerintahan Trump yang menyediakan sumber daya federal untuk transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih, membuka jalan transisi tersebut berlangsung dengan mulus. Seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik.

Selanjutnya, saat ini pasar keuangan sangat optimis dengan skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal. Di awali Pfizer dan BioNTech mengatakan uji vaksin efektif 95% lawan virus corona.

Baca Juga: Saham-saham ini banyak dilego asing dalam sepekan kendati IHSG menguat 3,80%

Sesudah itu, ada perusahaan Moderna yang mengklaim vaksin yang dikembangkan punya kemanjuran 94,5% vaksin lawan Covid-19. Kemudian ada Vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris yang merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70% melawan Covid-19 sesudah uji fase ke-3.

"Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi," katanya dalam rilis, Minggu (29/11).

Masih dari global, rilis risalah Rapat Dewan Gubernur bank sentral Amerika (Federal Reserve/Fed) yang dilaksanakan pada bulan Oktober menunjukkan adanya diskusi mengenai bagaimana caranya untuk menambah kebijakan moneter akomodatif dalam rangka membantu proses pemulihan ekonomi akibat pandemi covid 19. Menurut Hans, tambahan Stimulus Moneter tentu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.

Pencalonan mantan Kepala Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan mendapat apresiasi positif dari pasar dan meningkatkan harapan stimulus fiskal besar. Yellen yang dianggap seorang ekonom tenaga kerja diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendorong ekonomi keluar dari resesi akibat pandemi virus korona.

Baca Juga: IHSG menguat 3,8% dalam sepekan, ini saham-saham yang banyak dikoleksi asing

Selanjutnya data penambahan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 778,000 naik dari minggu sebelumnya 742,000 di Amerika Serikat juga menjadi perhatian pasar.

Dari dalam negeri, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat. "Hal ini di tambah IMF telah mengakui dari kelompok G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 adalah yang terbaik kedua setelah China," tambah Hans.

Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai US$ 48 Miliar masuk ke Sembilan bursa saham.

Baca Juga: IHSG menguat dalam sepekan, kapitalisasi pasar bertambah

Kesembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Optimisme investor ritel ditambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini.

Oleh karena itu, ia bilang IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti.

Hans meramal IHSG bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900 pada pekan depan.

Selanjutnya: IHSG berpotensi menguat awal pekan depan, analis: Tetap waspada potensi koreksi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru