EMITEN - JAKARTA. BUMN Karya cenderung berhasil menjaga perolehan kontrak barunya hingga semester I-2021. Dalam riset yang dikeluarkan Mirae Asset Sekuritas Indonesia, BUMN Karya yang mencatatkan penurunan perolehan kontrak baru yang paling dalam dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Joshua Michael dalam risetnya memaparkan WSKT membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,8 triliun selama 6 bulan kemarin atau turun 65,6% YoY. Capaian tersebut mencapai 10,8% dibandingkan estimasi sepanjang tahun ini sebesar Rp 26 triliun.
Oleh sebab itu, pihaknya sedang meninjau ulang target kontrak baru WSKT sepanjang tahun ini. "Mungkin akan kami revisi turun sekitar 30%-40%. Pencapaian tahun ini mungkin mencapai titik terendah sejak 2014," tulisnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kinerja solid pada semester I-2021, ini rekomendasi saham BBCA dari Henan Putihrai
Sementara itu, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) pada paruh pertama tahun ini membukukan kontrak baru sebesar Rp 8,5 triliun atau turun 5,3% YoY. Angka tersebut mencapai 33,1% terhadap estimasi Mirae Asset di 2021 sebesar Rp 25,7 triliun dibandingkan run-rate semester I-2020 sebesar 40,3%.
Dari sana, pihaknya juga sedang meninjau ulang target kontrak baru PTPP tahun ini yang kemungkinan akan direvisi turun sekitar 5%-10%.
Selanjutnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,5 triliun hingga semester I-2021 atau tumbuh 207,4% YoY. Angka tersebut mencapai 34,9% dari estimasi tahun ini sebesar Rp 30,1 triliun dibandingkan run-rate semester I-2020 sebesar 14,6%.
"Kami saat ini mempertahankan target kontrak baru FY21F kami," ujarnya.
Baca Juga: Fokus pasar ekspor, Sekar Bumi (SKBM) bidik pertumbuhan penjualan 15% tahun ini
Dari anak usahanya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) berhasil menambah kontrak baru sebesar Rp 164 miliar pada kuartal II-2020. Dengan begitu, total kontrak baru yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 919 miliar kendati turun 9,8% YoY.
Perolehan itu mencapai 24,2% dari estimasi Mirae Asset sebesar Rp 3,8 triliun dibandingkan run-rate semester I-2020 sebesar 33,6%. Oleh sebab itu, pihaknya juga sedang meninjau ulang target kontrak baru WEGE yang kemungkinan akan direvisi turun sekitar 5%-10%.
Selanjutnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) yang membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh 67,3% YoY. Realisasi tersebut mencapai 41,8% terhadap estimasi tahun ini sebesar Rp 6 triliun. Oleh sebab itu, Mirae Asset saat ini masih mempertahankan target kontrak baru WTON sepanjang 2021.
Selanjutnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang membukukan kontrak baru Rp 6,7 triliun atau tumbuh 81,1% YoY. Angka tersebut mencapai 31% dari estimasinya sepanjang 2021 sebesar Rp 21,6 triliun. Mirae Asset juga masih mempertahankan estimasi kontrak baru ADHI tahun ini.
Joshua menilai tren peningkatan kasus Covid-19 nasional mungkin menyebabkan beberapa tender proyek infrastruktur menjadi tertunda. Namun, valuasi P/B yang sangat murah membuat harga saham BUMN Karya menjadi cukup menarik.
Ia memproyeksikan katalis positif di sektor ini mungkin baru akan muncul pada 4Q21, yang seharusnya berasal dari SWF dan PMN. "Karena itu, kami memilih untuk mempertahankan rekomendasi Netral kami untuk saat ini," pungkasnya.
Selanjutnya: Superkrane (SKRN) bidik negara-negara Asia Tenggara dalam rencana ekspansi pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News