EMITEN - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp33,4 miliar sepanjang semester I tahun ini. Capaian ini merupakan perbaikan yang sangat signifikan, apabila dibandingkan dengan rugi bersih yang dicatatkan Waskita sepanjang tahun lalu.
President Director Waskita, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan, perbaikan kinerja ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang komprehensif dengan tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga guna mendukung pembangunan nasional.
“Pencapaian laba bersih didukung oleh keuntungan dari divestasi tol pada triwulan II. Sebagai pengembang jalan tol dengan model bisnis recycling asset, kami tidak hanya dapat membangun jalan tol baru yang bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan laba melalui pelepasan saham badan usaha jalan tol (BUJT),” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/8).
Baca Juga: Bakal jatuh tempo, obligasi Waskita Karya (WSKT) kantongi peringkat idBBB
Selama periode Januari hingga Juni 2021, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4,7 triliun dengan laba kotor sebesar Rp172,9 miliar.
Waskita juga mencatatkan total aset sebesar Rp105,3 triliun, total liabilitas Rp89,7 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp15,6 triliun.
Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian akibat pandemi, WSKT sukses mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi positif sebesar Rp673 miliar.
Selain itu, Waskita juga membukukan arus kas aktivitas investasi sebesar Rp1,7 Triliun dan arus kas aktivitas pendanaan sebesar Rp34,2 miliar.
Hingga 30 Juni 2021, Waskita berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp3,1 triliun. Sekitar 65% dari kontrak baru tersebut berasal dari proyek Pemerintah dan BUMN, sementara sisanya berasal dari proyek swasta dan pengembangan bisnis.
Beberapa kontrak yang dimenangkan Waskita antara lain kontrak pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, pembangunan Pasar Baru Trade Center Bandung, Pembangunan Kampus UIII tahap III, dan penataan Kawasan Pura Besakih.
Pada semester II, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktifitas operasional dengan beberapa strategi utama seperti perolehan tambahan modal kerja dengan pinjaman yang dijamin pemerintah, refocusing sumber daya alat dan manusia, serta memperkuat implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) ditunjuk garap proyek Pura Besakih senilai Rp 201 miliar
“Kami menargetkan akselerasi progress seluruh proyek eksisting di kuartal III dan IV. Tidak hanya untuk mengejar target pendapatan, tapi kami juga menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para klien,” jelasnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, Waskita juga menargetkan proses restrukturisasi keuangan dan beberapa transaksi divestasi dapat diselesaikan di kuartal III dan IV tahun ini.
Dengan divestasi, Waskita dapat menurunkan jumlah utang konsolidasi secara signifikan. Sementara itu, restrukturisasi keuangan yang dilakukan dengan seluruh kreditur akan berdampak positif bagi arus kas dan profitabilitas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News