Setelah naik signifikan, harga saham Bank Permata (BNLI) drop 3 hari ini

Jumat, 16 Oktober 2020 | 15:29 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Setelah naik signifikan, harga saham Bank Permata (BNLI) drop 3 hari ini

ILUSTRASI. Harga saham Bank Permata (BNLI) terkoreksi 6,77% menjadi Rp 2.480 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (16/10).


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) terkoreksi 6,77% menjadi Rp 2.480 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (16/10). Kemarin, harga saham BNLI juga melemah hingga 7%.

Meski demikian, selama sepekan ini, saham BNLI masih melesat hingga 25,57%. Bahkan beberapa hari yang lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) saham BNLI.

Dalam keterbukaan informasi pada Rabu (14/10), Sekretaris BNLI Katharine Grace menyebutkan, Bank Permata telah mengumumkan ringkasan rancangan integrasi antara Bank Permata dengan Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Jakarta, Cabang Pembantu Medan dan Cabang Pembantu Surabaya (BBI) pada 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Begini rencana bisnis Bank Permata setelah merger dengan Bangkok Bank Indonesia

Integrasi itu dilakukan pasca Bangkok Bank Public Company Limited resmi menyelesaikan akuisisi 89,12% saham Bank Permata pada 20 Mei 2020. Selanjutnya, BNLI juga menyampaikan fakta material sehubungan dengan pengumuman pelaksanaan penawaran tender wajib oleh Bangkok Bank Public Company Limited pada 9 Oktober yang lalu.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie menilai, penguatan harga saham BNLI dalam beberapa waktu terakhir sejalan dengan ekpektasi pelaku pasar terhadap komitmen Bangkok Bank yang berinvestasi secara besar-besaran guna mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

"Selain itu, pelaku pasar juga menyambut baik BNLI yang saat ini menjadi bagian dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV. Sehingga ini membuka peluang terhadap pertumbuhan bisnis dari BNLI ke depannya," katanya, Jumat (16/10).

Sebagai informasi, penggabungan itu ditargetkan rampung pada Desember 2020 mendatang. Dengan integrasi tersebut maka Bank Permata akan naik kelas menjadi bank BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

Berdasarkan historis, kata Okie, saat ini pergerakan BNLI masih dalam tren naik jika mengacu pada jangka panjang. Menurutnya, penurunan harga pada hari ini dan kemarin cukup wajar, setelah saham BNLI naik cukup signifikan selama 4 hari berturut-turut.

Dari sisi kinerja, ia memprediksi kinerja keuangan BNLI pada tahun ini dapat lebih lambat. Penyaluran dan kualitas kredit mengalami tekanan pada kuartal II. Untuk saat ini, Okie merekomendasikan pelaku pasar wait and see lebih dulu saham BNLI.

 

Selanjutnya: Harga naik signifikan, saham Bank Permata (BNLI) diawasi BEI

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru