RENCANA IPO - JAKARTA. PT Avia Avian Tbk menyiapkan sejumlah agenda ekspansi setelah hajatan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Direktur Keuangan Avia Avian Kurnia Hadi mengungkapkan, salah satu penggunaan dana IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas manufaktur ketiga milik Avian Brands yang baru di Cirebon.
Pabrik baru ini diperkirakan akan selesai dibangun pada tahun 2025 dan akan menjadi fasilitas manufaktur Avian Brands yang terbesar dengan perkiraan kapasitas produksi sebesar 225.000 metrik ton per tahun. Ia bilang, pembangunan ini untuk mendukung rencana pertumbuhan dan ekspansi Avian Brands.
"Kami menganggarkan dana sebesar Rp 750 miliar untuk pengembangan fasilitas di Cirebon ini, yang mana Rp 250 akan kami bujetkan pada 2022," terang dia, Jumat (12/11).
Robert Tanoko, Direktur Operasional dan Pengembangan Avia Avian menjelaskan, sekarang ini Avian Brands memiliki 2 pabrik yang terintegrasi. Pabrik utama di Sidoarjo, Jawa Timur dan pabrik kedua di Serang, Banten. Total kapasitas secara kolektif lebih dari 286.000 metrik ton per tahun.
Baca Juga: Lepas 6,2 miliar saham lewat IPO, Avia Avian bidik dana segar Rp 5,7 triliun
Selain itu, per Mei 2021 Avian Brands memiliki 96 pusat distribusi sendiri ditambah 30 pusat distribusi dari pihak ketiga. Secara keseluruhan, pusat distribusi tersebut melayani lebih dari 52.000 toko bahan bangunan yang tersebar di Indonesia.
Keluarga Tanoko, dengan didukung oleh tim manajemen yang ada telah mengembangkan Avian Brands selama lebih dari 4 dekade. Saat ini, Avian Brands memiliki 4 entitas anak yang dimiliki secara langsung dan 1 entitas anak yang dimiliki secara tidak langsung.
Entitas anak tersebut yaitu PT Tirtakencana Tatawarna yang memiliki 96 pusat distribusi, PT Solusi Rumah Praktis yang menyediakan jasa pengecatan di sekitar Jakarta, PT Tirtakencana Batamindo (yang dimiliki melalui PT Tirtakencana Tatawarna) dengan wilayah distribusi di daerah Batam.
Lalu PT Bangun Bersama Solusindo yang merupakan joint venture dengan pemilikan 50:50 dengan Saint Gobain Group yang memproduksi pelapis anti bocor 2 komponen berbahan dasar semen, serta PT Multipro Paint Indonesia, yang bergerak di bidang manufaktur cat marine dan protective.
Baca Juga: Pimpinan Komisi VI DPR dukung IPO Mitratel, ini alasannya
Avian Brands berencana melanjutkan ekspansi jaringan distribusi, serta aktif mencari peluang untuk ekspansi, termasuk joint venture dan merger dan akuisisi. Selain itu, sambungnya, Avian Brands akan selalu menjaga operational excellence, serta fokus pada sustainability dan corporate responsibility.
Saat ini, Avian Brands memiliki pangsa pasar cat dekoratif terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 20% untuk penjualan tahun 2020, berdasarkan hasil survei Frost & Sullivan.
Berdasarkan prospektus, Avian membukukan pendapatan Rp 2,70 triliun hingga akhir Mei 2021 atau tumbuh 32% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,04 triliun.
Seiring dengan itu, laba bersih perusahaan ini turut terkerek 101% yoy menjadi Rp 603,45 miliar. Di saat yang sama, Avia Avian memiliki total aset perusahaan Rp 6,14 triliun dari posisi akhir Desember tahun lalu sebesar Rp 5,87 triliun.
Lebih lanjut, Robert menambahkan Avian Brands memiliki dua segmen usaha. Pertama, segmen architectural solutions yang terutama merupakan cat dekoratif. Kedua, segmen trading goods yang merupakan produk-produk pelengkap.
Segmen architectural solutions menyumbang 79% terhadap penjualan pada 2020 dan berkontribusi 92,5% terhadap laba kotor konsolidasi. Segmen ini mempunyai margin laba yang jauh lebih tinggi dari trading goods. Ke depannya, dua segmen tersebut akan tetap dipertahankan untuk memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan.
Selanjutnya: IPO, Adhi Commuter Properti incar dana Rp 1,6 triliun, ini rencana penggunaannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News