EMITEN - JAKARTA. PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) meraih dana segar Rp 31,5 miliar dari hajatan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Perusahaan distribusi kimia ini berencana menggunakan sebanyak 95% dana IPO untuk modal kerja untuk kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan dengan rincian antara lain 30% untuk biaya operasional dan 65% untuk pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok.
Sisanya sebesar 5% akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi Perseroan termasuk digitalisasi IT untuk sales, delivery, inventory dan logistik.
Direktur Utama KKES Kiki Rusmin Sadrach menerangkan, perkembangan industri manufaktur terus menunjukkan perbaikan dan telah memberikan peluang bagi kegiatan usaha yang bergerak di bidang subsektor manufaktur.
Baca Juga: Grup Astra Tambah Kepemilikan Saham di Arkora Hydro (ARKO) Senilai Rp 176,5 Miliar
Mengutip data Kemenperin Triwulan I-2022 bahkan mencatat bahwa industri manufaktur pengolahan nonmigas tumbuh 5,47% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama yaitu 5,01%.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar bahan dan barang kimia, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk memiliki peluang yang baik untuk berkembang ke depan," paparnya, Senin (8/8).
Pasalnya, sambung Kiki, produk-produk yang dimiliki baik existing maupun produk baru banyak digunakan di berbagai sektor industri manufaktur antara lain industri tekstil, industri plastik, cat, pipa kabel, dan lainnya.
Sebagai informasi, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk berdiri pada 9 November 1990. Pada akhir 2021 memiliki aset sebesar Rp 112,10 miliar mengalami kenaikan dibandingkan Rp 103,56 miliar pada 2020.
Pada Maret 2022, aset tersebut naik 6,25% menjadi Rp 119,21 miliar. Sementara itu liabilitas KKES per Maret 2022 juga tercatat sebesar Rp 83,98 miliar. Sedangkan ekuitas pada akhir Maret 2022 mencapai Rp 35,23 miliar dan pada 2021 tercatat Rp 31,96 miliar naik dari Rp12,62 miliar yang dibukukan pada 2020.
Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,24% menjadi Rp 226,40 miliar pada 2021, dari tahun sebelumnya Rp 205,05 miliar. Sedangkan pada Maret 2022, KKES membukukan pendapatan sebesar Rp 62,37 miliar.
KKES meraih laba kotor pada 2021 sebesar Rp 43,88 miliar tumbuh dari 2020 yang sebesar Rp 35,35 miliar. Per Maret 2022, KKES membukukan laba kotor Rp 13,09 miliar sedangkan laba tahun berjalan per Maret 2022 sebesar Rp 3,87 miliar.
Baca Juga: Resmi Tercatat di Bursa, Saham KKES Melesat 20% pada Perdagangan Perdana
KKES pada tahun 2021 mencatat prestasi gemilang dengan diraihnya laba tahun berjalan mencapai Rp 18,49 miliar setelah pada tahun 2020 membukukan rugi Rp 8,89 miliar. Saat ini posisi Return on Assets (ROA) Perseroan tercatat 3,25% dan Return On Equity (ROE) sebesar 10,98%.
Dalam menghadapi persaingan usaha, kata Kiki, KKES memiliki strategi usaha yang handal dalam meningkatkan kinerja usaha dan bisnis dalam beberapa tahun ke depan.
"Perseroan memiliki sejumlah keunggulan di antaranya berpengalaman lebih dari 32 tahun di bidang bisnis distribusi bahan baku dan barang kimia, sehingga memiliki high skill yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi persaingan usaha maupun membangun berbagai strategi," terangnya.
Kiki menambahkan, keunggulan lain yakni KKES adaptif terhadap perubahan dan teknologi baru, menerapkan program efisiensi, good SOP dan GCG serta integritas yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News