Simak rekomensasi saham-saham berikut ini seiring naiknya keyakinan konsumen

Senin, 12 April 2021 | 07:05 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Simak rekomensasi saham-saham berikut ini seiring naiknya keyakinan konsumen


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -   JAKARTA. Beberapa survei menunjukan adanya kenaikan pada keyakinan konsumen pada bulan Maret 2021. Misalnya saja berdasarkan survei Danareksa Research Intitute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2021 berhasil naik 0,1% mom menjadi 74,9 pada Maret.

Selanjutnya, menurut survei konsumen Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen pada Maret 2021 tercatat sebesar 93,4 atau meningkat dari 85,8 pada bulan sebelumnya.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, perkembangan program vaksinasi nasional yang dinilai berjalan lancar mendorong kenaikan IKK.

Ia melanjutkan, untuk saat ini sektor yang turut memperoleh untung dari kenaikan optimisme konsumen meliputi sektor consumer goods, poultry, serta sektor ritel. “Selain itu, sektor-sektor tersebut juga diuntungkan oleh momen mendekati Ramadan atau Lebaran,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (11/4).

Baca Juga: Keyakinan konsumen naik, cermati saham: INDF, ICBP, UNVR, ACES dan MAPI

Sukarno menambahkan, sejumlah saham-saham yang bisa dicemati ada PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Matahari Department Store Tbk. (LPPF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Ia menjagokan saham-saham tersebut lantaran dari segi prospek dan fundamentalnya dinilai menarik. Sukarno memprediksi kinerja emiten-emiten ini berpotensi membaik seiring kondisi ekonomi yang mulai membaik dibandingkan sebelumnya.

Untuk lebih rincinya, saham ERAA menarik karena secara kinerja masih mencatatkan kinerja keuangan yang baik dan secara valuasi juga tergolong murah.

Mengutip laporan keuangannya, ERAA mengantongi pertumbuhan pendapatan hingga 3,55% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 34,11 triliun dari Rp 32,94 triliun di tahun 2019. Adapun sekarang ini saham ERAA diperdagangkan dengan PER di 2,63 kali dan PBV di 0,30 kali.

“Untuk target, potensi kenaikan saham ERAA bisa 10% sampai 20%. Namun untuk saat ini gunakan strategi buy on weakness karena memang tren harganya sedang turun dulu dalam jangka pendek,” terang Sukarno. Pada perdagangan Jumat (9/4) saham ERAA terkoreksi 1,94% ke harga Rp 505 per saham.

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat pada Senin (12/4), simak rekomendasi Binaartha Sekuritas

Selanjutnya, Sukarno juga merekomendasikan pelaku pasar untuk bisa melirik saham INDF dan ICPB lantaran berhasil mencetak kinerja yang tak kalah apik pada 2020.

Ia memperhitungkan saham INDF dan ICBP bisa meningkat minimal 5% sampai 10% secara jangka pendek. Pada perdagangan Jumat lalu, saham INDF melemah 1,12% ke harga Rp 6.600 per saham, sementara saham ICBP menguat 0,85% ke harga Rp 8.875 per saham.

“JPFA, CPIN, dan MAIN menjelang Ramadan dan Lebaran bisa jadi pilihan karena termasuk saham cyclical stock, jadi momentum potensi menaikan pendapatannya juga di bulan-bulan ini,” pungkasnya.

Selanjutnya: Rekomendasi saham sektor barang konsumsi menyambut bulan puasa

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru