EMITEN - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menuturkan tahun ini terus mencoba merebut pangsa pasar kompetitor dengan memberikan program marketing campaign yang menarik dan bervariatif.
Lenggana Linggawati Corporate Secretary IMPC menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi menghadapi persaingan sengit industri bahan bangunan tahun ini.
"Contoh marketing campaign yang kami terapkan adalah, yakni pemberian cashback, program wisata untuk para stockist, multilayer marketing campaign kepada lapisan konsumen kami. Konsumen kami terdiri dari distributor, stockist, dan toko-toko bangunan," urai Lenggana kepada Kontan, Rabu (24/5).
Mengenai harga bahan bangunan, IMPC menuturkan bahwa harga bahan baku utama yang dimiliki Perseroan, yang berupa resin, masih relatif stabil sepanjang tahun ini. Pihaknya berencana untuk menjaga harga kami dalam range yang stabil.
Baca Juga: Bidik Marketing Sales Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Strategi Intiland (DILD)
Hal tersebut termasuk dengan tidak melakukan ekspansi gerai tahun 2023 ini. Lenggana menjelaskan, pabrik baru IMPC yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, masih dalam pembangunan dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada kuartal I tahun 2024.
"Setiap tahunnya, kami tetap menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi perusahaan dalam maupun di luar negeri untuk mendukung inorganic growth Perseroan. Dengan catatan, perusahaan yang hendak kami akuisisi memiliki produk dengan similar core dengan produk existing Impack, sehingga kami harapkan dapat menghasilkan sinergi dengan kami," jelasnya.
Berangkat dari hal tersebut, IMPC juga masih enggan membuka alokasi capex tahun ini dan akan dibuka pada kesempatan paparan publik Juni mendatang. Untuk tahun 2023 ini, IMPC membidik target penjualan sebesar Rp 3,3 triliun alias tumbuh 17,5% dari realisasi penjualan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,8 triliun.
"Sedangkan untuk laba bersih tahun 2023, kami menargetkan perolehan sebesar Rp 390 miliar, naik 27,0% dari realisasi laba bersih di tahun 2022 yang senilai Rp 307 miliar," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News