Surya Pertiwi (SPTO) bagi dividen Rp 81 miliar

Jumat, 28 Mei 2021 | 07:50 WIB   Reporter: Filemon Agung
Surya Pertiwi (SPTO) bagi dividen Rp 81 miliar


EMITEN - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 81 miliar atau mencakup 76,9% dari laba bersih tahun buku 2020.

Nantinya, setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 30 per saham. Sebelumnya SPTO telah membagikan dividen interim di bulan Desember 2020.

"Sisa sebesar Rp 10 akan dibagikan pada Juni 2021 dengan memperhatikan POJK dan peraturan perpajakan yang berlaku," ujar Corporate Secretary SPTO Irene Hamidjaja dalam keterangan resmi, Kamis (27/5).

Adapun, rasio pembagian dividen lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya lantaran tidak banyaknya capex yang dibutuhkan tahun ini.

Pada tahun ini, SPTO mengalokasikan capex sekitar Rp 50 miliar. Dari alokasi capex tersebut, Irene memastikan SPTO memang tidak berencana melakukan ekspansi pada pabrik di Surabaya.

Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) optimistis kinerja bisnis akan kembali pulih di tahun ini

Irene melanjutkan, pada tahun 2020 SPTO membukukan pendapatan mencapai Rp 1,91 triliun atau turun 15,71% year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,26 triliun.

"Walau demikian, pemulihan berlanjut di kaurtal IV 2020 dimana terjadi kenaikan penjualan sebesar 14,6% quartal on quartal (QoQ) dimana pendapatan pada kuartal IV jadi yang tertinggi pada tahun 2020," kata Irene.

Disisi lain, SPTO membukukan laba bersih sebesar Rp 114,98 miliar atau turun 44,89% yoy. Pada tahun 2019 laba bersih SPTO mencapai Rp 208,67 miliar. Irene mengungkapkan penurunan laba ini akibat penurunan pendapatan.

Sementara itu, kas dan setara kas pada tahun 2020 meningkat sebesar 46,44% yoy dimana pada tahun lalu mencapai Rp 217,89 miliar. Pada tahun 2019 lalu, besaran kas dan setara kas SPTO mencapai Rp 148,78 miliar.

Tahun ini, manajemen SPTO optmistis bakal terjadi pemulihan kinerja. Hal ini tercermin dari raihan pendapatan kuartal I 2021 yang diklaim meningkat sekitar 3% year on year (yoy). "Namun tetap waspada karena pandemi masih ada," kata Irene.

Irene melanjutkan, risiko utama yang diwaspadai pada tahun ini yakni penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jika kembali diterapkan.

Ke depannya, upaya inovasi dan pemanfaatan platform e-commerce serta media sosial memang jadi salah satu strategi SPTO dalam mendorong penjualan ditahun ini.

Disisi lain, dengan neraca yang cukup kuat dengan utang yang minimal serta biaya bunga renda diharapkan dapat menopang perusahaan untuk mempertahankan pembayaran dividen ke depannya.

Irene menambahkan, khusus untuk April 2021 SPTO mencatat terjadi peningkatan pendapatan mencapai 63% jika dibanding raihan pada April 2020. Pemulihan juga diprediksi masih bakal berlanjut ke depannya.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, demi memulihkan kinerja bisnisnya di tahun ini, SPTO akan memfokuskan agenda bisnisnya pada pemeliharaan pangsa pasar yang telah mereka bangun selama ini. Salah satunya dengan cara membangun hubungan yang baik dengan para dealer juga distributor yang sudah tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

 

Selanjutnya: Surya Toto Indonesia (TOTO) siapkan Rp 400 miliar untuk renovasi pabrik

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru