Usai IPO, begini agenda ekspansi IDeA Indonesia Akademi (IDEA)

Kamis, 09 September 2021 | 16:30 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Usai IPO, begini agenda ekspansi IDeA Indonesia Akademi (IDEA)


EMITEN - JAKARTA. Emiten jasa pendidikan, PT IDeA Indonesia Akademi Tbk (IDEA) berencana untuk penyelesaian asrama milik perusahaan dan hotel yang dikelola anak usahanya.

Dalam hajatan penawaran umum perdana saham, emiten ini menawarkan sebanyak 212.487.500 lembar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran dipatok di Rp 140 per saham. Dengan demikian IDEA memperoleh dana segar Rp 29,74 miliar.

Direktur Utama IDEA, Eko Desriyanto menjelaskan sebesar Rp 5 miliar dari hasil IPO akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan asrama yang dimiliki Perseroan. Rencana pembangunan akan mulai dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah penawaran umum perdana saham selesai.

Sebesar Rp 15 miliar akan digunakan untuk penyertaan saham di entitas anak yaitu PT AIP. Rinciannya, sebesar Rp 11 miliar untuk penyelesaian hotel yang dimiliki PT AIP dan Rp 4 miliar sebagai modal kerja PT AIP.

Baca Juga: IDeA Indonesia (IDEA) resmi jadi emiten ke-38 yang melantai tahun ini

Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja IDEA sehubungan dengan rencana ekspansi Perseroan di berbagai kota di Indonesia yang mana akan digunakan untuk biaya penyelenggaraan pelatihan, pembelian bahan perlengkapan, biaya akomodasi, gaji pegawai, biaya listrik, biaya operasional kantor, dan biaya promosi.

Selain itu, Eko menyebutkan perusahaan juga fokus mengembangkan metode pembelajaran hybrid learning. Platform pelatihan hybrid learning merupakan kombinasi antara belajar online dengan belajar praktik langsung di Industri.

Untuk melaksanakan hybrid learning ini, IdeA Indonesia Akademi telah menjalin kerjasama dengan beberapa grup hotel besar, diantaranya Archipelago Internasional yang membawahi Aston Hotels Group. Eko menyebutkan IDeA akan menjadi pionir dalam membangun hybrid learning di antara pendidikan vokasi yang ada di Indonesia.

Ia menyampaikan, hybrid learning ini tidak hanya menyasar pencari kerja atau calon wirausaha, namun juga profesional yang ingin meningkatkan kapasitas diri dan profesionalismenya. Dirinya optimis dapat menjaring 10.000 peserta didik melalui hybrid learning yang mana pertumbuhannya akan signifikan dibandingkan dengan kegiatan pelatihan selama ini yang menjaring sekitar 1.000 peserta per tahun.

“Dengan platform hybrid learning ini, program IDeA dapat diakses oleh seluruh masyarakat di pelosok Indonesia, bahkan manca negara," ujarnya, Kamis (9/9)

Baca Juga: Simak jurus Ciputra Development (CTRA) dalam menjaga bisnis sewa perkantoran

Pada tahun 2020, IDEA meraih pendapatan sebanyak Rp 14,57 miliar atau melonjak 196,74% dari tahun sebelumnya Rp 4,91 miliar. Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 7,12 miliar meroket 194,21% dari Rp 2,42 miliar.

Periode Januari-Mei 2021, IDeA Indonesia mengantongi pendapatan Rp 8,4 miliar atau tumbuh 8,66% dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,73 miliar. Kendati begitu, laba bersih turun menjadi Rp 2,64 miliar pada Januari-Mei 2021. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten ini mencatatkan laba bersih Rp 4,38 miliar.

Selanjutnya: Usai IPO, GTS Internasional (GTSI) bakal bangun FSRU mulai triwulan empat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru