Volume distribusi gas diproyeksi membaik, simak rekomendasi saham PGN (PGAS)

Rabu, 20 Januari 2021 | 20:40 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Volume distribusi gas diproyeksi membaik, simak rekomendasi saham PGN (PGAS)

ILUSTRASI. Penurunan realisasi distribusi PGAS pada Desember sejalan dengan siklus penurunan volume yang terjadi di akhir tahun.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah melaporkan realisasi kinerja operasional untuk periode Desember 2020. PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 879 billion british thermal unit per day (bbtud) pada Desember 2020, menurun  2,2 % dari raihan distribusi pada periode November 2020 yang tercatat sebesar 899 bbtud.

Penurunan ini memutuskan reli kenaikan volume distribusi setidaknya dalam enam bulan terakhir. Pada Juni 2020, PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 758 bbtud atau naik 14,1% secara bulanan. Di Juli 2020, PGAS kembali mencatatkan kenaikan  volume distribusi gas sebesar 3,83% secara bulanan menjadi 787 bbtud.

Di periode Agustus 2020, PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 819 bbtud atau naik 4,06% dari Juli 2002. Di September, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan volume distribusi sebanyak 834 bbtud atau naik tipis 1,83% secara bulanan.

Tren kenaikan kemudian berlanjut di periode Oktober 2020, dimana PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 851 bbtud  atau naik 2,03% dari bulan sebelumnya. Terakhir  pada November 2020, PGAS  mencatatkan volume distribusi sebesar 899 bbtud atau naik 5,64%.

Baca Juga: Begini realisasi kinerja operasional Perusahaan Gas Negara (PGAS) per Desember 2020

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai, menurunnya realisasi distribusi pada Desember sejalan dengan siklus penurunan volume yang terjadi di akhir tahun.

Sementara itu, volume produksi Saka Energi per Desember 2020 (upstream lifting) sebesar 21.747 barrels of oil equivalent per day (boepd), lebih rendah 4.4% secara bulanan tetapi jauh di atas produksi kuartalan di kuartal ketiga sebesar 17.000 boepd. Ini menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan  untuk Saka di kuartal keempat 2020.

Niko menyebut, Saka sedang mengebor lapangan West Pangkah di dalam blok Pangkah dan diharapkan mulai beroperasi bulan depan. Lapangan tersebut diharapkan dapat menghasilkan 1.600 boepd.

Baca Juga: Pengamat: Hukum pajak yang ambigu jadi pemicu sengketa pajak PGN

Tim Riset Sinarmas Sekuritas berekspektasi  volume distribusi gas PGAS akan meningkat secara bertahap menjadi 900 bbtud dan 940 bbtud pada 2021 dan 2022. Sementara itu, kebijakan harga gas US$ 6 yang diberlakukan pada bulan April,  dinilai akan berdampak penuh pada tahun 2021 dan seterusnya.

Akibatnya, Sinarmas Sekuritas memperkirakan spread PGAS akan turun menjadi US$ 1,9 per mmbtu, dengan adanya implementasi penuh dari harga gas US$ 6 untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan tujuh pelanggan industri.

Mengingat ekspektasi bahwa harga minyak akan secara bertahap membaik di tahun-tahun mendatang, Sinarmas Sekuritas memperkirakan Saka akan mencatat pemulihan volume lifting secara bertahap dan menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.

Sinarmas Sekuritas menurunkan rating PGAS menjadi netral dengan target harga selama 52 minggu di level Rp 1.550 per saham. Sementara BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rating beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.050 per saham. Rabu (20/1), harga saham PGAS naik 1,76% ke Rp 1.735 per saham.

Baca Juga: Intip strategi investor kelas kakap untuk mengail cuan tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru