Wall Street: Dow dan S&P 500 Menguat, Nasdaq Terseret Sektor Teknologi

Rabu, 17 Agustus 2022 | 08:00 WIB Sumber: Reuters
Wall Street: Dow dan S&P 500 Menguat, Nasdaq Terseret Sektor Teknologi


WALL STREET - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan dua dari tiga indeks utama menguat. Sokongan bagi perdagangan kali ini datang setelah kinerja Walmart dan Home Depot yang lebih baik dari proyeksi mendukung perkirakaan tentang konsumsi masyarakat Amerika Serikat (AS).

Selasa (16/8), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,71% menjadi 34.152,01, indeks S&P 500 menguat 0,2% ke 4.305,2 dan Nasdaq Composite melemah 0,2% ke 13.102,55.

Sektor konsumen dan kebutuhan pokok pada indeks S&P 500 mencetak kenaikan terbesar pada sesi ini. Sedangkan sektor ritel pada indeks S&P 500 melesat 1,9%.

Pada perdagangan kali ini, pergerakan indeks S&P 500 juga hampir menembus rata-rata pergerakan 200 hari, level teknis utama. Indeks acuan belum pernah ditutup di atas level itu sejak awal April.

Pada sesi ini, saham Walmart Inc melonjak 5,1% setelah pengecer memperkirakan penurunan laba setahun penuh yang lebih kecil dari yang diproyeksikan sebelumnya. Sejalan, saham Home Depot Inc juga naik 4,1% setelah melampaui perkiraan untuk penjualan kuartalan.

Baca Juga: Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 6 Bulan, WTI Ditutup di Bawah US$ 90

Sebelumnya, di bulan Juli lalu, Walmart sempat memangkas perkiraan labanya, di tengah melonjaknya harga makanan dan bahan bakar.

Pada saat yang sama, imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun naik, membebani saham sektor teknologi dan saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya. Alhasil, saham Microsoft Corp turun 0,3% pada hari Selasa setelah kenaikan yang terjadi di sesi-sesi sebelumnya.

Setelah paruh pertama tahun yang sulit, indeks S&P 500 sudah naik hampir 14% sejak awal Juli. Sebagian dibantu oleh kinerja yang lebih baik dari perkiraan dari perusahaan-perusahaan AS.

Investor juga optimistis bahwa Federal Reserve dapat mencapai soft landing bagi perekonomian karena memperketat kebijakan dan menaikkan suku bunga untuk mengurangi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

"Ketika Anda beralih dari pasar bearish ke pasar bull, terutama di mana Fed menaikkan suku bunga dan ada kekhawatiran terhadap konsumen, Anda benar-benar ingin melihat diskresi konsumen didukung oleh antusiasme. Dan langkah hari ini dalam nama diskresioner adalah positif bagi pasar," kata Quincy Krosby, Chief Global Strategist LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Dengan hasil dari sebagian besar perusahaan pada indeks S&P 500, pendapatan di kuartal II-2022 diperkirakan meningkat 9,7% dari tahun sebelumnya. Proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan dengan proyeksi kenaikan 5,6% yang diumumkan 1 Juli, menurut data IBES dari Refinitiv.

Baca Juga: Wall Street Bervariasi, Dow Naik Didorong Peningkatan Pendapatan Ritel

Saham Target Corp, yang melaporkan kinerja kuartalan pada Rabu (17/8) pagi, ditutup melonjak 4,6%.

Namun, investor akan cemas melihat data penjualan ritel AS Juli, yang juga akan dirilis pada hari Rabu. Pada hari yang sama, The Fed dijadwalkan untuk merilis risalah dari pertemuan kebijakan pada Juli lali.

Sentimen investor masih bearish, tetapi tidak lagi secara apokaliptik, menurut survei bulanan manajer dana global BofA pada Agustus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru