Wall Street: Dow Jones koreksi tipis, indeks S&P dan Nasdaq kompak menguat

Jumat, 12 Februari 2021 | 09:00 WIB Sumber: Reuters
Wall Street: Dow Jones koreksi tipis, indeks S&P dan Nasdaq kompak menguat


WALL STREET -  NEW YORK. Dua dari tiga indeks utama Wall Street menguat tipis karena investor masih bertaruh pada stimulus fiskal Amerika Serikat (AS). Namun, pernyataan Presiden AS Joe Biden bahwa China siap untuk "eat our lunch", menjadi peringatan dan menghambat pasar mendekati rekor tertinggi.

Kamis (11/2), indeks S&P 500 ditutup menguat 6,5 poin atau 0,17% menjadi 3.916,38 dan indeks Nasdaq Composite naik 53,24 poin atau 0,38% ke level 14.025,77. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 7,1 poin atau 0,02% ke 31.430,7.

Penguatan Nasdaq dan S&P 500 ditopang oleh sektor teknologi setelah saham Nvidia Corp naik 3,2% dan Intel Corp melesat 3,1%. Tetapi, secara keseluruhan saham yang turun melebihi jumlah yang naik di Nasdaq dan Bursa Efek New York tersebut.

Pada perdagangan kali ini, sektor teknologi dan semikonduktor mencapai rekor tertinggi, sementara sektor energi dan industri yang terkait ekonomi koreksi setelah menjadi sorotan tahun ini.

Untuk perdagangan kali ini, pergerakan bursa saham AS juga mendapat katalis setelah Biden mengatakan kepada sekelompok senator AS dalam sebuah pertemuan yang membahas perlunya meningkatkan sektor infrastruktur di Negeri Paman Sam. Ini harus dilakukan AS guna meningkatkan permainannya dalam menghadapi tantangan dari China.

"Peringatan tentang China dan rencana Partai Demokrat untuk memasukkan menaikkan upah minimum menjadi US$ 15 dalam paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun menunjukkan hambatan bagi investor untuk lebih menguat," kata Ed Moya, analis pasar senior OANDA di New York.

"Pasar mulai sedikit gelisah atas hubungan antara Barat dan China," lanjut Moya.

Pada pembicaraan perdana antara Biden dan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (10/2) malam, dianggap Moya malah kembali memunculkan kekhawatiran yang dihadapi pasar global sebelum adanya pandemi.

Baca Juga: Mendekati rekor tertinggi, Wall Street mencoba membangun keuntungan kuat di Februari

Mengingat, Biden kembali menyuarakan kekhawatiran terkait "praktik ekonomi yang memaksa dan tidak adil" yang dilakukan China.

Sedikit menambah kekhawatiran adalah terkait Partai Demokrat yang tidak setuju dengan upah minimum dalam paket stimulu. "Ini menyeret keluar pembicaraan stimulus," ungkap Moya.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 793.000 pada minggu lalu. Di pekan sebelumnya, klaim pengangguran capai 812.000. 

Indeks utama Wall Street telah mencapai rekor tertinggi baru-baru ini karena prospek paket stimulus bantuan senilai US$ 1,9 triliun yang bertujuan untuk mengerek ekonomi AS. Belum lagi, laporan kinerja perusahaan yang sudah keluar sebagian besar lebih baik dari perkiraan juga telah meningkatkan sentimen.

Menurut data Refinitiv, analis kini memperkirakan, pendapatan kuartal keempat untuk perusahaan dalam indeks S&P 500 tumbuh 3%, dibandingkan proyeksi pelemahan 10,3% pada awal Januari. Namun, di sisi lain hal tersebut membuat sejumlah saham diperdagangkan menguat tajam dan menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar dinilai terlalu tinggi.

"Pasar tentu saja dihargai dengan adil. Saya tidak melihat pasar secara keseluruhan dinilai terlalu tinggi," kata David Trainer, kepala eksekutif New Constructs, sebuah perusahaan riset di Nashville, Tennessee. 

"Ada banyak kantong saham, kami menyebutnya gelembung mikro, itu sangat dihargai," lanjut dia. 

Pada perdagangan kali ini, saham Mastercard naik 2,6% setelah perusahaan kartu kredit itu berencana untuk menawarkan dukungan untuk beberapa cryptocurrency di jaringannya untuk tahun ini. Langkah ini membuat perusahaan tersebut bergabung dengan sejumlah perusahaan besar lainnya yang telah menjanjikan dukungan serupa terhadap uang kripto.

Bank of New York Mellon juga menguat 0,9% setelah mengatakan telah membentuk unit baru untuk membantu klien memegang, mentransfer, dan menerbitkan aset digital. Hal tersebut mengirim Bitcoin ke level tertinggi sepanjang masa saat berada di level US$ 48.696 per BTC.

Volume transaksi perdagangan di bursa AS mencapai 17,69 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,96 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Saham perusahaan ganja yang terdaftar di AS, termasuk Tilray dan Aphria, membalikkan kenaikan pra-pasar menjadi melemah, masing-masing 49,7% dan 35,8% setelah sektor tersebut menarik perhatian investor ritel yang terinspirasi oleh Reddit di minggu ini.

Sedangkan saham Walt Disney Co naik 0,7% menjelang penutupan pasar. Pinterest Inc pun menguat 7,3% setelah sebuah laporan mengatakan Microsoft Corp mendekati perusahaan berbagi gambar itu dalam beberapa bulan terakhir, Namun, negosiasi saat ini tidak aktif, kata laporan itu.

 

Selanjutnya: Memilih saham murah di indeks Kompas100

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru