INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) - JAKARTA. Meski indeks saham turun secara tahunan, aktivitas pasar modal tetap meriah di tengah pandemi corona. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 5,09% sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/12), terdapat 51 perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) dan mencatatkan saham di BEI hingga 30 Desember 2020. Sehingga, sampai dengan saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Indonesia pun masih menjadi bursa dengan jumlah IPO terbanyak di ASEAN.
Rata-rata frekuensi perdagangan bursa naik 32% menjadi 619 ribu kali per hari di bulan November 2020. Pada periode yang sama, rata-rata nilai transaksi harian berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp 9,18 triliun.
Hingga tutup tahun 2020, frekuensi transaksi harian rata-rata BEI mencapai 677 ribu kali transaksi. Sedangkan nilai transaksi harian rata-rata hingga tutup tahun mencapai Rp 9,21 triliun per hari.
Baca Juga: OJK mengeluarkan pernyataan efektif 169 emisi efek tahun ini dengan nilai Rp 118,7 T
Sepanjang tahun 2020, jumlah investor di pasar modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksadana, meningkat 56% mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020. Kenaikan investor ini empat kali lipat lebih tinggi sejak empat tahun terakhir dari 894 ribu investor pada tahun 2016.
Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53% menjadi sejumlah 1,68 juta SID. Kemudian, jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73% dibandingkan akhir tahun lalu.
Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada tahun 2020 ini, yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 kali transaksi.
Baca Juga: Enam dari 36 indeks di BEI menguat tahun ini, lima indeks turun double digit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News