Ada rumor lock up dalam IPO GoTo, ini yang perlu dicermati investor

Jumat, 20 Agustus 2021 | 07:20 WIB   Reporter: Dityasa H. Forddanta
Ada rumor lock up dalam IPO GoTo, ini yang perlu dicermati investor


INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) - JAKARTA. Initial public offering (IPO) GoTo masih menjadi perbincangan hangat. Terlebih, setelah muncul rumor tidak adanya pembatasan pengalihan saham atau lock up.

Sebelumnya sempat beredar spekulasi di kalangan pelaku pasar yang mengatakan GoTo tidak menggunakan lock up. Sehingga, pemegang saham memiliki kesempatan untuk menjual saham GoTo di pasar sekunder selepas IPO.

Nila Marita, Chief Corporate Affairs Gojek mengatakan informasi dari sumber selain GoTo belum tentu akurat kebenarannya dan harus dipandang sebagai asumsi dan spekulasi. 

Dia mengimbau agar pelaku pasar sebaiknya berhati-hati dengan rumor yang beredar. Informasi resmi tentang GoTo yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan, hanya dapat diberikan secara resmi oleh perusahaan. 

"Ini sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia serta sesuai dengan perjanjian pemegang saham," terang Nila kepada KONTAN, Kamis (19/8).

Baca Juga: GoTo kemungkinan IPO saham tanpa lock up, ini rekomendasi analis

“GoTo tidak bertanggungjawab terhadap informasi dari sumber manapun yang bukan merupakan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Kami mengingatkan kepada seluruh investor untuk berhati-hati dalam menerima informasi dan melakukan investasi hanya melalui jalur resmi," imbuhnya.

Teguh Hidayat, Direktur Avere Investama menyebut, rumor dan spekulasi memang hal yang tidak bisa dihindari. Terlebih, rumor tersebut menguat setelah harga saham perusahaan teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun hingga berada di bawah harga saat IPO. 

"Jadi, rumor tersebut bisa diabaikan," tandas Teguh.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menyarankan, kecermatan investor sangat diperlukan khususnya para investor retail dari kalangan pemula. "Cari tahu dulu faktanya seperti apa," ujar Sukarno.

Investor tetap perlu melakukan manajemen risiko, mengetahui dasar-dasar peraturan pasar modal serta mempelajari fundamental bisnis untuk menilai suatu informasi yang ada di pasar. 

Setidaknya, manajemen risiko ini demi meminimalisir potensi kerugian ketika membeli saham IPO. 

"Yang terpenting, tetap perhatikan kinerja dan keunggulan emiten yang sahamnya akan dibeli," pungkas Sukarno.

Selanjutnya: GoTo dikabarkan akan IPO tanpa lock up saham, ini yang perlu diperhatikan investor

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru