EMITEN - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) optimis valuasi investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan terus meningkat, meski Telkomsel mencatatkan unrealized loss sebar Rp 6,74 triliun di 2022.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan umumnya investasi dilakukan perusahaan untuk jangka panjang, sehingga membutuhkan waktu yang lama.
"Sama juga dengan keputusan investasi Telkomsel di GOTO adalah bersifat jangka panjang dengan fokus untuk mendapatkan value sinergi dan pengembangan digital ecosystem," ucap dia saat dihubungi Kontan, Senin (28/3).
Reza bilang dengan semakin pulihnya kondisi makro-ekonomi pasca pandemi Covid-19 dengan ditopang oleh digitalisasi bisnis, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat.
Baca Juga: Citra Borneo (CBUT) Catatkan Kenaikan Penjualan Menjadi Rp 9,61 Triliun pada 2022
Apalagi dengan semakin mudahnya akses untuk belanja online maupun bepergian dengan transportasi online akan menjadi gaya hidup masyarakat belakang ini. Tren ini bisa mendorong kinerja GOTO.
"Untuk itu Telkom optimistis bahwa investasi di GOTO secara valuasi akan terus bertumbuh," tegas Reza.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022 TLKM berhasil mencatatkan pendapatan Rp 147,30 triliun. Nilai tersebut naik 2,86% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 143,21 triliun di 2021.
Kendati begitu, laba usaha TLKM ini ambles 16,78% YoY menjadi Rp 39,58 triliun dari Rp 47,56 triliun. Pasalnya, TLKM harus memikul kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi.
Pada 2021, Telkom Indonesia mampu mencatatkan keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp 3,43 triliun. Namun pada 2022, nilai tersebut berbalik menjadi rugi Rp 6,43 triliun.
Nilai wajar investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 91 per saham. Dus, jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 6,74 triliun.
Walhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas TLKM mencapai Rp 20,75 triliun. Capai tersebut merosot 16,18% secara tahunan dari Rp 24,76 triliun pada 2021.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Cetak Pendapatan US$ 269 Juta di Sepanjang 2022
Lebih lanjut, Reza menerangkan investasi di GOTO telah membantu akselerasi dan memperkuat posisi Telkomsel di ekosistem digital melalui strategic partnership dengan synergy value.
Misalnya dengan meningkatkan jumlah pengguna TSEL dalam ekosistem GoTo, paket swadaya untuk Gojek drivers hingga integrasi MyTelkomsel dan GoPay serta TSEL MyAds dan GoBiz serta inisiatif lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
