INDUSTRI PROPERTI - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil catatkan kinerja solid. Analis optimistis kinerja BSDE di tahun depan akan lebih tinggi dari kinerja di sepanjang tahun ini.
BSDE belum melaporkan kinerja keuangannya di kuartal III-2021. Sementara, kinerja keuangan BSDE hingga semester I-2021 tercatat positif dengan pra penjualan mencapai Rp 4,5 triliun. Angka tersebut naik 39,20% secara year on year (yoy). Segmen residensial berkontribusi sebesar 67% dari total pra penjualan.
Sedangkan pos pendapatan BSDE naik 39,19% menjadi Rp 3,25 triliun. BSDE juga berhasil meraih laba bersih hingga Rp 680 miliar dari rugi Rp 192,68 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.
Mengutip riset Andhika Suryadharma Analis RHB Sekuritas, hingga kuartal III-2021 BSDE perolehan pra penjualan BSDE sudah menyentuh 87% dari targetnya di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Awal Pekan Terakhir Desember, IHSG Dibuka Naik 0,34% ke 6.585,26
Melihat kinerja pra penjualan tersebut, Andhika optimistis target pra penjualan BSDE di tahun ini akan tercapai. Andhika melihat segmen bisnis yang mendorong pra penjualan tumbuh adalah residensial.
Bahkan, Andhika mengatakan target pra penjualan BSDE di tahun ini bisa terlewati jika divisi properti komersial mengejar pra penjualan. "Perusahaan bisa meluncurkan ruko komersial senilai Rp 1 miliar - Rp 2 miliar," kata Andhika dalam riset.
Pra penjualan BSDE diproyeksikan akan tumbuh positif juga didukung oleh meningkatnya minat masyarakat pada properti dan produk kelas atas dengan harga di atas Rp 3 miliar.
Sementara itu, Andhika memproyeksikan kinerja BSDE di sepanjang tahun ini akan positif karena juga tersokong oleh kerjasama BSDE dengan Mitbana Pte.Ltb., perusahaan joint venture milik Mitsubishi Corporation dan Surbana Jurong. Kerjasama dalam menjual kavling tanah tersebut mendatangkan Rp 500 miliar untuk penjualan di tahun ini.
Baca Juga: Otoritas Pasar Modal Meluncurkan Platform Microsite ESG, Ini Manfaatnya
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe juga optimistis kinerja keuangan BSDE berpotensi tumbuh 20% di 2022. Menurut Kiswoyo BSDE diuntungkan dengan memiliki landbank besar. Tercatat, landbank yang dimiliki BSDE mencapai total 4.582 hektare.
Dengan modal landbank tersebut, Kiswoyo juga menilai rencana BSDE untuk merambah ke bisnis data center akan membuat perusahaan ini semakin menarik.
"BSDE diproyeksikan akan membangun gedung data center khusus dari landbank-nya, gedung khusus tersebut jauh memiliki penawaran yang menarik," kata Kiswoyo, Senin (27/12).
Andhika mengutip dari pemberitaan yang ada, ia menulis dalam risetnya, BSDE di laporan akan menyediakan lahan untuk pengembangan kerjasama Smartfren dengan G42 Investment AI Holding untuk mengelola pusat database dengan kapasitas 1.000MW dalam rangka mengubah BSD City menjadi kota pintar.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham MIKA, BSDE, dan BRPT untuk Rabu (15/12)
Selain itu, Andhika melihat pengembangan jalan tol sepanjang 10 kilometer (km) yang melintasi BSD City juga ke depan akan membawa kinerja positif bagi BSDE.
Manajemen menjelaskan jalan tol tersebut akan dibangun dalam dua tahap. Pertama, 5 km akan menghubungkan The Green BSD ke Mal Aeon. Sedangkan, bentangan 5 km kedua akan menghubungkan Mal Aeon ke Legok.
BSDE mengharapkan lalu lintas harian normal di tol tersebut bisa mencapai 55.000 mobil. Tarif tol ditetapkan Rp 15.000 untuk 5 km dan diharapkan mulai beroperasi di kuartal II-2022.
Baca Juga: IHSG turun 0,48% ke 6.612 hingga akhir sesi I, Jumat (10/12)
Andhika menghitung pendapatan jalan tol berpotensi memberi kontribusi 2% pada proyeksi pendapatan BSDE di tahun depan.
Secara valuasi, Kiswoyo menilai harga saham di bawah Rp 1.000 menarik untuk investor lakukan akumulasi beli. Menurut perhitungan Kiswoyo, harga wajar BSDE adalah tumbuh ke Rp 1.800-Rp 2.000.
Kompak Andhika juga merekomendasikan beli BSDE dan memasang target harga Rp 1.720. Sementara, Fransiska Sintia Analis Verdhana Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.450. Senin (27/12), harga saham BSDE ditutup stagnan di Rp 1.025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News