Barisan Calon Emiten yang Bakal IPO, Mana yang Paling Menarik?

Kamis, 26 Januari 2023 | 09:30 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Barisan Calon Emiten yang Bakal IPO, Mana yang Paling Menarik?

ILUSTRASI. Beberapa Perusahaan Ini Bakal Melantai di BEI, Pilih Mana yang Paling Menarik


REKOMENDASI SAHAM -  JAKARTA. Gelaran penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) masih semarak. Saat ini ada 45 perusahaan yang ada dalam pipeline pencatatan BEI.

Melansir laman e-IPO, sejumlah perusahaan tercatat sudah menyelesaikan tahap bookbouilding dan sedang menuju tahap offering, seperti PT Hillcon Tbk (HILL) yang masa penawaran umumnya berakhir pada 26 Januari 2022.

PT Haloni Jane Tbk (HALO) dan PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), dan PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) juga tercatat sudah merampungkan proses bookbuilding.

Baca Juga: Saham Sektor Transportasi Berprospek Cerah Tahun, Ini Pejelasan Analis

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian  menilai, terdapat sejumlah sektor yang yang masih cukup menarik setidaknya hingga akhir tahun 2023. Sektor ini bisa menjadi acuan untuk memilih saham-saham yang akan listing.

Salah satunya adalah perusahaan yang berkaitan dengan sektor mobilitas masyarakat, di tengah keputusan pemerintah untuk mencabut pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Melandainya angka inflasi yang diirigi dengan momen kampanye pemilu tahun depan, diperkirakan akan mendongkrak konsumsi masyarakat.

“Selain itu, sektor tambang logam juga menarik, seiring upaya pemerintah untuk melarang ekspor bijih nikel dan tembaga untuk diproses di dalam negeri dulu, demi memberikan nilai tambah,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, BSMT menjadi salah satu calon emiten yang menarik dicermati. Ini mengingat terdapat beberapa kelebihan dari BSMT sebagai bank pembangunan daerah di Indonesia. 

Baca Juga: Rekomendasi Teknikal Saham ASSA, SSIA, dan GGRM Hari Ini (26/1), Anda Tertarik?

Misalnya, BSMT sudah memiliki produk dan layanan digital yang terintegrasi, seperti  SUMUT Mobile, SUMUT Debit, SUMUT Tmoney (QRIS), SUMUT Link dan SUMUTNet Corporate.

Dari sisi aset, BSMT juga menjadi BPD dengan nilai aset terbesar kelima dari 27 BPD di Indonesia.

Secara valuasi, Valdy memperkirakan price to earning ratio (PER) setelah IPO milik BSMT berada di kisaran 6,43 kali sampai 9,38 kali, dengan dan price to book value (PBV) sebesar 0,77 kali sampai 1,12 kali. Estimasi ini dengan asumsi perolehan dana maksimal dari IPO yang dilakukan BSMT.

“Kondisi ini juga membuat harga penawaran BSMT menjadi relatif atraktif jika dibandingkan dengan peers alias bank dengan market cap serupa,” kata Valdy.

Di tengah ramainya gelaran IPO, Valdy menegaskan calon investor perlu membaca prospektus yang dikeluarkan oleh calon emiten, setidaknya prospektus ringkas. Pasalnya, calon investor harus mengenal lebih dahulu emiten yang akan dibelinya sebelum melakukan pembelian.

Baca Juga: Analis Memprediksi Kinerja Emiten LQ45 Bakal Melampaui Konsensus

Dalam prospektus tersebut, calon investor dapat memperoleh informasi mengenai rencana penggunaan dana hasil IPO, strategi usaha, keunggulan kompetitif, outlook, faktor risiko, hingga kebijakan dividen dan kondisi keuangan terbaru. 

“Yang pasti jangan sekedar ikut-ikutan atau seperti membeli kucing dalam karung, tidak ada salahnya untuk mengenali dulu calon emitennya sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sana,” pungkas Valdy.

Sementara menurut Fajar, Investor perlu mencermati penggunaan dana hasil IPO, apabila akan digunakan sebagai ekspansif dan modal kerja maka akan positif terhadap kinerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru