Begini proyeksi IHSG jelang libur panjang akhir bulan ini

Minggu, 25 Oktober 2020 | 18:45 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Begini proyeksi IHSG jelang libur panjang akhir bulan ini

ILUSTRASI. IHSG diprediksi konsolidasi menguat pada perdagangan singkat pekan depan terdorong sejumlah sentimen.


PROYEKSI IHSG -   JAKARTA. Perdagangan saham pekan terakhir bulan Oktober 2020 bakal berlangsung singkat, yakni cuma dua hari. Sebab, mulai Rabu-Jumat (28-30 Oktober) ada cuti bersama bertepatan dengan libur Maulid Nabi Muhammad SAW.

Meskipun begitu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi menguat pada pekan ini. Ia memperkirakan, support IHSG berada di kisaran 5.063-5.001 dan resistance di 5.135-5.182.

Menurut Hans, pasar keuangan pekan ini akan sangat dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, perkembangan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) untuk membantu ekonomi keluar dari resesi akibat dampak Covid-19.

Menurut dia, maju mundur perundingan stimulus fiskal AS ini terbukti mempengaruhi pergerakan pasar saham.

Baca Juga: Proyeksi analis terhadap IHSG di tengah penantian rilis PDB kuartal III 2020

"Kami melihat peluang yang cukup kecil apabila mengharapkan kesepakatan stimulus tercapai sebelum pemilihan umum 3 November 2020," kata Hans dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/10).

Sentimen kedua pergerakan pasar saham berasal dari perkembangan pemilihan umum AS. Menurut Hans, pelaku pasar lebih mengharapkan kemenangan Joe Biden.

Akan tetapi, ada kenaikan tipis dukungan untuk Donald Trump setelah debat terakhir meski jajak pendapat masih menjagokan Joe Biden.

Kemenangan Biden amat dinanti karena calon presiden AS ini diperkirakan akan membelanjakan anggaran negara lebih banyak untuk mengatasi pandemi Covid-19 dibandingkan dengan Trump.

Pelaku pasar juga yakin, perang dagang AS dengan China, Eropa, dan Meksiko dapat segera berakhir apabila Biden terpilih.

Baca Juga: Masuki pekan pendek, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Senin (26/10)

Sentimen ketiga yang memengaruhi pasar keuangan adalah adanya kekhawatiran terhadap ancaman gelombang kedua kasus Covid-19 di beberapa negara kawasan Eropa.

Kondisi ini membawa pembatasan ekonomi kembali diterapkan dan mengantarkan pasar saham Eropa tertekan.

Sentimen keempat berasal dari musim rilis laporan laba emiten per kuartal III-2020.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten menara di tengah sentimen omnibus law

Berdasarkan data Refinitiv, sudah ada 135 emiten di S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan dan sebesar 84% melampaui ekspektasi pasar sehingga menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.

"Nampaknya pelonggaran lockdown telah berhasil mendorong pemulihan perekonomian yang ditunjukan naiknya laba korporasi," ucap Hans.

Laporan keuangan emiten Indonesia per kuartal III-2020 yang sudah keluar juga berada di atas harapan pasar. Hal ini menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan bila laporan positif ini terus berlanjut.

 

Selanjutnya: Mengukur tenaga IHSG pekan depan, masih bisa menguat?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru