Bergejolak, bursa Asia mayoritas melemah pada pagi ini (26/1)

Selasa, 26 Januari 2021 | 09:00 WIB   Reporter: Anna Suci Perwitasari
Bergejolak, bursa Asia mayoritas melemah pada pagi ini (26/1)


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -  JAKARTA. Bursa Asia mayoritas berada di zona merah pada perdagangan hari ini. Selasa (26/1) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 0,62% ke 28.644,35. Sementara itu, indeks Hang Seng turun 0,88% ke 29.892,85.

Namun, indeks Taiex berhasil menguat 0,36% ke 16.004,09. Sedangkan Kospi melemah 1,06% ke 3.174,85. Pelemahan juga dirasakan Straits Times yang turun 0,67% ke 2.953,79. Berbeda, FTSE Malaysia menguat 0,91% ke 1.590,94.

Pergerakan bursa saham di kawasan pada pagi ini cenderung berada di bawah tekanan karena kekhawatiran tentang stimulus Amerika Serikat (AS) dan lonjakan infeksi virus corona. 

Hal tersebut juga membuat sesi perdagangan di Wall Street beragam. Di mana, indeks Nasdaq naik 0,69% dan mencapai rekor tertinggi di tengah harapan pendapatan besar dari perusahaan teknologi mega-cap. Sedangkan indeks S&P 500 naik 0,36%, namun indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,12%.

Baca Juga: Kekhawatiran paket stimulus mengganggu penguatan awal Wall Street

Perdagangan bursa saham cenderung berombak yang mencerminkan kekhawatiran tentang jenis baru dari virus corona. Terlebih AS mengkonfirmasi kasus perdana virus corona varian baru asal Brasil yang ditemukan di Minnesota. 

Jarrod Kerr, kepala ekonom Kiwibank di Wellington, Selandia Baru mengatakan, pasar saham sekarang mengambil waktu istirahat setelah kenaikan kuat pekan lalu, tetapi mencatat sentimen masih optimis.

"Risk appetite jelas meningkat," kata Kerr. "Bank sentral dan pemerintah harus tetap menginjak akselerator."

Data PDB kuartal keempat untuk Amerika Serikat, Jerman dan Prancis yang akan dirilis minggu ini dapat mendinginkan sentimen. Pembuat kebijakan AS diharapkan untuk menjaga keran moneter tetap terbuka ketika Komite Pasar Terbuka Federal Reserve bertemu pada hari Selasa dan Rabu.

 

Selanjutnya: Begini dampak dugaan korupsi BP Jamsostek ke pasar saham

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru