Berkinerja positif, ini rekomendasi analis untuk saham INDF dan ICBP

Selasa, 01 Desember 2020 | 07:05 WIB   Reporter: Kenia Intan
Berkinerja positif, ini rekomendasi analis untuk saham INDF dan ICBP


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Emiten Grup Indofood mencatatkan kinerja yang apik sepanjang Januari hingga September 2020. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan pertumbuhan baik dari sisi top line maupun bottom line. 

Mengutip laporan keuangan, INDF mengantongi pertumbuhan penjualan hingga 1,61% year on year (yoy) menjadi Rp 58,78 triliun. Peningkatan dari sisi penjualan itu mengerek laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 6,28% yoy menjadi Rp 3,75 triliun  dari sebelumnya Rp 3,53 triliun.  

Tidak jauh berbeda, ICBP juga membukukan pertumbuhan kinerja yang positif. Sepanjang Januari hingga September 2020, ICBP mengantongi penjualan hingga Rp 33,89 triliun atau naik 3,37% yoy. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat hingga 1,99% yoy menjadi Rp 3,96 triliun. 

Baca Juga: Bisnis Grup Indofood tetap bertumbuh di tengah tekanan pandemi covid-19

Analis Pilarmas Investinfo Sekuritas Okie Ardiastama mengamati, penjualan INDF masih ditopang dari kontribusi segmen consumers branded atau produk konsumen bermerek. Mengutip laporan keuangan INDF, segmen tersebut berkontribusi hingga Rp 33,72 triliun atau setara 57,35% dari total penjualan INDF. 

Menurut Okie, pangsa pasar yang kuat dari ICBP dinilai menjadi penopang pertumbuhan INDF. Asal tahu saja, mengutip dari laporan keuangan ICBP, mayoritas penjualan di berbagai pasar memang meningkat. Misalnya saja penjualan di pasar Timur Tengah yang naik signifikan 52,24% yoy menjadi Rp 3,04 triliun. 

Dibukukan juga, kenaikan penjualan di pasar Asia lainnya dan pasar lain-lain masing-masing 22,17% yoy dan 32,68% yoy, menjadi Rp 747,28 miliar dan Rp 954,01 miliar. Hanya penjualan di pasar Indonesia yang mengalami penurunan 1,04% yoy menjadi Rp 29,16 triliun.  

"Membaiknya daya beli masyarakat pada kuartal III diharapkan dapat berdampak hingga akhir tahun. Sehingga, pemulihan tersebut dapat menjadi trigger dari kinerja INDF maupun ICBP," ungkap Okie kepada Kontan.co.id. Senin (30/11). 

Baca Juga: Kinerja BBNI diperkirakan belum akan membaik pada sisa tahun ini, begini kata analis

Kendati punya peluang kinerjanya meningkat hingga akhir tahun ini, Okie menjelaskan volatilitas harga bahan baku dan nilai tukar menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Harapannya dengan membaiknya penawaran dan permintaan global dan rendahnya tekanan pada rupiah dapat memberikan dampak pada stabilitas harga bahan baku. 

"Saat ini kami merekomendasikan buy untuk INDF dan ICBP. INDF target harga 7.925 dan ICBP 11.800 hingga akhir tahun ini," imbuhnya. 

Tidak jauh berbeda, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji juga merekomendasikan akumulasi beli keduanya dengan target harga 8.375 untuk INDF dan 12.200 untuk ICBP. 

Rekomendasi itu mempertimbangkan fundamental INDF dan ICBP yang cenderung dalam tren meningkat. Di sisi lain, kedua saham itu juga terdorong harapan pelaku pasar akan pembagian dividen. 

Adapun menurut Nafan, INDF dan ICBP diproyeksikan masih bisa mencatatkan kenaikan penjualan maupun laba ke depan. Faktor yang mendominasi yakni pemulihan kondisi ekonomi, baik tingkat global maupun domestik. 

Dengan kondisi ekonomi yang kembali membaik, permintaan terhadap komoditas akan menguat, tidak terkecuali Crude Palm Oil (CPO). Ini bisa menjadi pengerek bagi pendapatan INDF, mengingat INDF memiliki lini bisnis agribisnis. Di sisi lain, rencana pemerintah Indonesia untuk menerapkan B40 di tahun depan menjadi faktor pendorong lainnya. 

Baca Juga: IHSG merosot, BEI justru catatkan rekor nilai transaksi harian tertinggi

Adapun pemulihan ekonomi juga akan merangsang penguatan daya beli konsumen. Ini dapat memperkuat penjualan ICBP termasuk penjualan produk mie instan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi, pada bulan Agustus yang lalu ICBP telah membeli  saham Pinehill Company Limited (PCL). 

Terkait akuisisi tersebut, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengungkapkan pihaknya tengah dalam proses pengintegrasian.   "Pada saat ini kami juga sedang dalam proses mengintegrasikan kegiatan usaha yang baru saja diakuisisi, ke dalam ICBP," ungkapnya dalam keterangan resminya, Senin (30/11). 

Ia menambahkan, kinerja ICBP yang masih konsisten bertumbuh hingga kuartal III ini menunjukkan ketangguhan dan kemampuan perusahaan beradaptasi secara cepat.

Walau memiliki prospek yang baik, investor tetap perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menghambat pemulihan ekonomi. Misalnya saja, peluang diterapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat ataupun lockdown di berbagai negara. Di sisi lain, faktor cuaca juga berpotensi mempengaruhi pasokan dan harga CPO di pasar. 

Selanjutnya: IHSG merosot 2,96% ke 5.612 pada perdagangan hari ini, asing lepas TLKM, BBCA, HMSP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru